Mohon tunggu...
Malinda Sembiring
Malinda Sembiring Mohon Tunggu... Dosen - Nothing is impossible because anything is possible if you believe

PhD Student in Sustainability Accounting at The University of Auckland| Lecturer| Ig/twitter @mssembiring_

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyoal "International Conference Heritage of Toba"

12 November 2021   23:53 Diperbarui: 13 November 2021   13:12 3453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
International conference Heritage of Toba | Tangkapan layar KOMED

Menurut Athan, ulos bisa menjadi sesuatu yang unik dan elegan dengan kreativitas para partonun dan pekerja seni, “Kita buat mereka berpikir kalau datang ke toba harus beli buah tangan yaitu ulos Batak.” Hal ini bisa terjadi dengan kerjasama yang baik antara pihak terkait mulai dari partonun, pekerja seni dan pemerintah.

Tangkapan layar pribadi
Tangkapan layar pribadi
Ahli Budaya Batak Universitas Hawaii USA Prof Uli Kozok dalam pemaparannya tentang wisata budaya menyatakan wisata apa pun diharapkan memiliki unsur budaya yang selain menghibur, juga dapat mendidik.Wisatawan yang datang pun dapat belajar tentang budaya, adat-istiadat, agama tradisional, bertenun, membuat kerajinan tangan, mempelajari Bahasa, dan mempelajari sejarah setempat.

Berbagai jenis wisata kedepannya juga dapat dikembangkan di Kaldera Toba seperti wisata agama (penyebaran agama Kristen dan parmalim), wisata agro (kopi, padi, sayur, dan buah), wisata pendidikan (ilmu bumi, bahasa, ekologi).

Selain itu juga wisata alam (hutan, air terjun, pemandangan alam), wisata bahari (berkayak, berkanu, marsolu, berenang), wisata kuliner (masakan khas Batak), wisata hewan, dan wisata buru (memburu babi hutan).

Ragam kuliner Batak sebagai daya tarik potensi dan faktor pengembangan pariwisata Toba adalah tema yang disampaikan Praktisi Kuliner Indonesia, Santhi Serad.

Kuliner merupakan elemen budaya suatu bangsa, yang mudah dikenali sebagai identitas suatu masyarakat. Kuliner Batak menurut Santhi memiliki keunikan tersendiri seperti lada Batak andaliman yang pedas getir dan kebal di lidah.

Santhi juga memiliki menu sambal andaliman yang ia pasarkan. Ditambah pula dengan kelas masak sambal yang ia prakarsai. Komposisi lain yang tak kalah menarik adalah bunga aromatik. Biasa disebut dengan rias, kencong, kecombrang, atau honje.
Selain itu, ada pula buah dari tanaman kecombrang yaitu asam patikala atau lumrah disebut asam cikala. Tiga bahan masakan lain yang tak kalah menarik adalah jeruk jungga, asam gelugur, dan bawang Batak.

Terkait perkembangan kuliner Batak, Santhi berharap adanya diplomasi kuliner beberapa menu makanan Batak masuk di dalam sajian di kedutaan-kedutaan Indonesia di luar negeri, lebih gencar mempromosikan ragam bumbu dan makanan khas Batak dengan storytelling mengenai adat dan budaya yang menarik.

Selain itu, diharapkan pihak terkait menyajikan lebih banyak makanan dan minuman lokal di hotel dan homestay yang berlokasi di Kaldera Toba.

Kolaborasi Chef dan Praktisi kuliner dalam mempromosikan masakan lokal Batak di tingkat Nasional. Ditambah dengan inovasi pengolahan bahan pangan lokal untuk oleh-oleh, melibatkan masyarakat daerah (Andaliman, Minuman Terong Belanda).

Musisi Viky Sianipar hadir dengan terobosannya dalam mengemas musik khas Batak ke dalam rupa baru yang diminati anak muda. Salah satu karyanya berjudul Aut Boi Nian telah ditonton lebih dari 21 juta kali di youtube.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun