Mohon tunggu...
Malinda
Malinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang yang gemar membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bentuk Demokrasi dan Otokrasi di Indonesia

25 Mei 2024   16:10 Diperbarui: 25 Mei 2024   16:18 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Era Orde Lama di bawah Soekarno (1959-1966)

Di bawah kepemimpinan Soekarno (1959-1966), masa Orde Lama dimulai dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yang membubarkan Konstituante dan memberlakukan kembali UUD 1945. Soekarno mendapatkan banyak kekuasaan ketika dia menerapkan Demokrasi Terpimpin. Ia memperkuat otoritasnya, melemahkan lembaga demokratis, dan sering mengambil keputusan politik penting melalui dekrit presiden. Tidak ada oposisi politik yang bebas, dan banyak lawan politik ditangkap atau dipecat. Media massa dikendalikan oleh negara, dan mereka digunakan untuk menyebarkan propaganda. Soekarno sering memobilisasi massa dan mendorong militer untuk berpartisipasi dalam politik. Ini dapat menyebabkan instabilitas politik karena konflik antara militer dan PKI, serta krisis ekonomi karena kebijakan ekonomi yang tidak efisien yang menyebabkan inflasi tinggi dan penurunan standar hidup. Selain itu, dengan melakukan kampanye anti-imperialisme, Soekarno mendorong nasionalisme.

4.Era Orde Baru di bawah Soeharto (1966-1998)

Era Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto dimulai setelah pengunduran diri Soekarno pada tahun 1967. Era ini dicirikan oleh dominasi militer, otoritarianisme, dan stabilitas politik yang dijunjung tinggi. Soeharto memusatkan kekuasaan di tangan pemerintah pusat dan militer, mengendalikan oposisi politik, dan mengontrol media massa untuk mengamankan kedudukannya. Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa selama Orde Baru dengan kebijakan pembangunan yang agresif dalam bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Namun, korupsi dan kesenjangan sosial menjadi masalah yang tidak terelakkan. Militer sangat penting dalam kehidupan sehari-hari politik dan pemerintahan.Efektifitas sosial beragam. Sebagian besar orang menikmati standar hidup yang lebih baik, tetapi ada penindasan terhadap kebebasan berpendapat dan hak asasi manusia. Karena krisis ekonomi yang memburuk pada akhir 1990-an, Soeharto menghadapi banyak tekanan dari masyarakat, yang menyebabkan demonstrasi besar-besaran dan akhirnya mengundurkan dirinya pada tahun 1998, yang mengakhiri Orde Baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun