Mohon tunggu...
Malin Kundang
Malin Kundang Mohon Tunggu... Lainnya - murid

buat apaan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Followers Besar Datanglah Tanggung Jawab Sama Besar

18 November 2024   13:18 Diperbarui: 18 November 2024   13:32 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eksposur yang berlebihan pada gaya hidup mewah atau standar kecantikan tertentu dapat memicu rasa ketidakpuasan diri, terutama di kalangan remaja. Dampaknya bisa berupa rendah diri, kecemasan, bahkan depresi, akibat tekanan untuk memenuhi standar yang tidak realistis ini. Influencer bisa saja mempromosikan produk diet, kosmetik mahal, atau gaya hidup eksklusif bisa, tanpa sadar, menanamkan pemikiran konsumtif yang berdampak negatif pada psikologis pengikutnya, terutama yang berkalangan muda.

Apakah Regulasi Diperlukan?

Menurut Anda, apakah regulasi lebih ketat pada konten influencer diperlukan? Di beberapa negara, sudah ada upaya untuk mengatur konten iklan influencer demi meningkatkan transparansi. Namun, dengan audiens muda yang semakin rentan, regulasi yang lebih ketat mungkin masih diperlukan. Batasan pada jenis produk yang boleh dipromosikan bagi audiens muda, serta kewajiban pengungkapan yang lebih jelas, bisa membantu melindungi anak-anak dan remaja dari pengaruh negatif iklan yang terselubung.

Alternatif: Edukasi Literasi Media bagi Audiens

Bagaimana jika kita bisa membekali diri dan generasi muda dengan kemampuan untuk melihat media sosial secara lebih kritis? Selain menunggu regulasi yang ketat, edukasi literasi media bisa menjadi solusi yang langsung kita terapkan. Bayangkan jika anak-anak dan remaja mampu menilai dan menganalisis konten yang mereka lihat setiap hari, mereka akan lebih bijaksana dalam menghadapi tren yang dipromosikan influencer.

Sekolah dan orang tua bisa memainkan peran besar di sini. Apa pendapat Anda? Bayangkan, dengan bimbingan yang tepat, generasi muda kita dapat belajar berpikir kritis terhadap konten media sosial.

Yuk, kita jadikan literasi media sebagai bagian penting dalam mendampingi mereka di era digital ini!

Referensi

https://hybrid.co.id/post/influencer/

https://sisi.id/stories/insight/pentingnya-peran-influencer-dalam-aktivitas-pemasaran/

https://www.beritamagelang.id/kolom/pengaruh-influencers-dan-media-sosial-bagi-milenial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun