Mohon tunggu...
Malikissme
Malikissme Mohon Tunggu... Lainnya - Semacam.. Apa yah..

www.malikissme.art.blog

Selanjutnya

Tutup

Money

Jalan-jalan dengan Bangsat yang Bijaksana (Cari Ide Bisnis)

21 Januari 2021   17:40 Diperbarui: 21 Januari 2021   22:28 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Big brother is watching (foto griya indonesia)

Aku memang Spongebob. Terlebih saat aku melihat pantulan diriku di kaca toko itu.

Kami sedang mencari inspirasi untuk ide bisnis yang akan kami jalankan bersama, aku dan temanku. Penting bagiku, karna modal yang terbatas mesti dialokasikan di bisnis yang tepat, terutama di era pandemi ini, di Bikini Bottom ini.

Itu belum termasuk memikirkan soal sumber daya manusia, dan sumber daya  alam yang dibutuhkan. 

Sudah lama aku kenal dia, dari Youtube, sekitar tahun 2013-an. Gara-garanya? Clip stand up comedynya yang dipakai dalam project "WAKE UP INDONESIA"

Belakangan dia datang, hendak berbisnis denganku.

Aku ingin berbisnis di bidang minerba di Bikini Bottom, seperti panutanku, mister Sandiaga Uno yang berbisnis minerba di Indonesia, yang sekarang sudah jadi Mentri. Tapi kata temanku itu, kita tak bisa bermain disitu, di sektor minerba. dia enggan menjelaskan kenapa.


***

Waktu lagi jalan-jalan dengan Patrick, kami melihat banyak "Tuna-Karya" berseliweran diemperan toserda (toko serba sumber daya) bernama "No-CRY"

Mereka tergeletak lelah dibawah plang dan poster bertuliskan "SERBA DISKON 99%"

Mereka juga mengenakan kaos partai, tulisannya "whore king whore king whore king"

Aku tak tahu apa artinya. Apakah mereka tidak salah tulis? Mungkinkah yang mereka maksud Working? Entahlah. Yang jelas, dari diksinya saja sudah sangat rancu. Kecuali kalau yang dimaksud adalah Baphomet, yang dua kelamin.

"Toko apa itu George?" Tanyaku pada Patrick. "Nogara Cesatuayi Repotbli Yeee" jawabnya melawak. Maklum, dia stand up comedian. Aku tertawa sekenanya. Tak lucu bagiku.

Aku tak tahu apa maksudnya.

Patrick bergumam "Tahu siapa pemilik toko itu? Mereka adalah 7% orang dari 200juta lebih manusia, yang tergabung dalam sebuah klub eksklusif. Ini adalah klub besar, sedang kau dan aku tak termasuk di dalamnya"

Aku bertanya "kok bisa George?"

Patrick dengan mulut nerakanya misuh-misuh "They want us to be obidient workers.. Obidient workers!"

Aku tertawa mendengarnya. Dia pikir aku tertawa bersamanya, maka dia pun ikut tertawa. 

Dasar tolol! Padahal, aku sedang menertawakan argumennya. Dalam pedalaman batin bergumam "Tentu saja kakek tua! Namanya juga toko! Masa iya pegawainya tak patuh? Ada-ada saja kau ini George.."

Dan kami pun terus tertawa, terbahak, terpingkal, tersedak, hingga mengeluarkan air mata..

Tapi, apakah ini senang atau sedih? Aku tak tahu.

Paginya, saat terbangun, kutemui pipiku masih basah. Aku baru ingat, mendiang telah berpulang sejak 22 Juni 2008. 

Aku kembali tertawa. Toko Serba Sumber Daya? Serba diskon 99%? Wkwkwkwk! Ada-ada saja kau ini George..

Orang bijak radikal yang banyak kesalahan serta kekurangan itu, yang senang memanggil dan dipanggil bangsat itu, membuat aku kembali tertawa hingga menitikan air mata untuk kedua kalinya.

Tapi, apakah ini senang atau sedih? Aku tak tahu.




(Jan? Oy hujan! 21 Jan! Januari jan! 2021 Jan! Pukul 15:00 Wita Jan! Lagi dirumah Jan, Jan jan jan, Juuaaancuuu... ma ba ku se du ka tu.. :v )

+ME+

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun