Mengapa Harus Takut
Bintang gemerlap di angkasa
Bulan tersipu malu di balik awan
Pertemuan berganti menjadi perpisahan
Kenangan akan selalu tersimpan
Di dalam hati
Mengapa kita takut pada perpisahan dan lara?
Kita termenung dalam kesendirian
Ketakutan dan kegelisahan
Mengapa harus takut pada semua itu?
Perasaan tersebut adalah kodrat manusia
Kita bisa menerima kebahagiaan
Dan seharusnya kita bisa menerima lara
Di Bawah Senja
Aku termenung di bibir pantai
Engkau menjelma menjadi senja
Akan ada kerinduan
Setelah perjumpaan
Sama halnya dengan senja
Akan hilang menjelma menjadi kesunyian
Aku tertunduk lesu di butiran pasir
Senja selalu hilang dan muncul kembali
Seperti halnya dirimu
Datang dan pergi begitu saja
Namun semua ku terima
Kita hanyalah manusia
Yang Tak berdaya
Mencari Cinta
Denting lonceng berdentang
Detik berganti detik
Jam berganti jam
Hari berganti hari
Bulan berganti bulan
Tahun berganti tahun
Semakin dalam Kita mencari
Kita lelah dalam kesendirian
Kemana lagi mencari dirimu
Malam terasa sunyi hanya ditemani dirimu
Hanya ditemani bulan dan bintang
Cinta terasa rumit tak dapat dipecahkan
Kita menangis akan kesendirian
Kita telah menjelma menjadi malam dan siang
Kemana lagi mencari dirimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H