Mohon tunggu...
Malik Fajar
Malik Fajar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lagi suka menulis

Hii, Seorang blogger yang suka menulis hal-hal random di internet. Mungkin tulisannya tidak sebagus dan serapi penulis-penulis lain yang sudah menggeluti dunia penulisan sejak lama.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mimpi Indonesia Mencapai 100 Persen Energi Baru Terbarukan (EBT)

2 Desember 2024   14:17 Diperbarui: 3 Desember 2024   10:29 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | Photo by Laura Penwell: pexels.com

The Green Premium atau premium hijau adalah tambahan biaya yang harus dibayarkan apabila kita menggunakan energi hijau.

Keterbatasan dari teknologi dan kapasitas energi terbarukan, membuat harga mereka jauh lebih mahal.

Intinya, segala produk yang dihasilkan oleh energi terbarukan akan lebih mahal dari pada yang dihasilkan energi konvensional.

Hingga saat ini, belum ada teknologi maupun inovasi yang sebanding dengan energi konvensional, yang di mana mampu memberikan energi yang memadai dengan biaya yang murah.

Mungkin jika sudah ada inovasi energi terbarukan yang mampu menekan biaya operasional yang mahal dan memberikan kebutuhan yang mencukupi.

The Green Premium bukan menjadi persoalan atau bahkan membuat energi jauh lebih murah dari saat ini.

Kutukan Sumber Energi Terbarukan

Kutukan dari sumber energi terbarukan saat ini adalah ketidakpastian. Tenaga surya dan angin penuh dengan ketidakpastian, artinya tidak membangkitkan energi 24 jam tiap hari, 365 hari tiap tahun. Sementara kita membutuhkan energi sepanjang waktu.

Apabila tenaga surya dan angin menjadi bagian besar dalam menghasilkan energi, berarti kita harus memikirkan cara agar tidak mengalami mati listrik ketika matahari dan angin tidak ada.

Ketidakpastian lain menyangkut variasi musim. Musim penghujan membawa ketidakpastian energi bertenaga surya. Jika cuaca hujan, panel surya tidak akan mendapatkan cukup energi untuk menghasilkan sumber listrik.

Lalu bagaimana kalau kita menyimpan sumber energinya di dalam batre?

Pernyataan lanjutannya, berapa lama dan seberapa banyak batre?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun