Sementara industri pertanian dan peternakan menghasilkan 19% emisi. Disusul dengan pembangkit listrik 27%, dan industri produksi (semen, plastik, baja, besi, dll) sebesar 31%.Â
Listrik dan industri produksi menjadi sektor yang menyumbang emisi gas rumah kaca paling besar di dunia. Meskipun begitu, masalah iklim ini tidak ada besar atau kecil, banyak atau sedikit. Selama itu menghasilkan emisi gas rumah kaca sebisa mungkin harus segera kita carikan alternatif yang lebih ramah.
Sukar Menuju Nol
Mencari cara untuk mencapai nol akan sukar untuk dilakukan karena belum pernah dilakukan sebelumnya dan kita sedang berusaha mengusahakan hal tersebut.
Ada beberapa faktor  yang menyebabkan nol emisi masih sulit untuk diwujudkan hingga beberapa tahun ke depan, faktor-faktor di antaranya:
Bahan Bakar Fosil Seperti Air
Ada dua ekor ikan sedang berenang dan mereka bertemu dengan ikan tua yang berenang ke arah berlawanan. Ikan tua menyapa, "Selamat pagi, bagaimana airnya?" Dua anak ikan itu terus berenang dan menoleh satu sama lain, "Apa sih air itu?"
Perumpamaan ini diambil dari salah satu pidato David Foster Wallace yang berjudul "This Is Water", inti dari pidato tersebut ialah realitas paling jelas, umum, dan penting seringkali adalah yang paling sukar dilihat dan dibicarakan.
Sama halnya seperti bahan bakar fosil yang merupakan sesuatu yang penting dan umum, namun jarang untuk dibicarakan. Saking umumnya, sukar memahami bahwa bahan bakar fosil sudah lekat dengan benda sehari-hari yang kita pakai.
Sikat gigi yang kita pakai barangkali mengandung plastik, yang dibuat dari minyak bumi, bahan bakar fosil.
Roti dan sereal dari gandum ditumbuhkan dengan pupuk, yang melepas gas rumah kaca dalam proses pembuatannya. Gandum dipanen dengan traktor yang dibuat dengan bahan bakar fosil.
Dengan kata lain, bahan bakar fosil sudah ada dimana-mana. Minyak bumi, dunia menggunakan lebih dari 4 miliar galon minyak perhari. Bila kita menggunakan produk apa pun dengan jumlah sebesar itu, kita tidak bisa sekedar berhenti menggunakannya dengan seketika.