Mohon tunggu...
Malik Aziz
Malik Aziz Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Komunal

Menulis hal-hal umum agar tidak ada yang tertinggal

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Lonely Marriage, Artis Pun Jadi Korban

26 Oktober 2024   22:09 Diperbarui: 3 November 2024   17:12 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lonely marriage juga berisiko memicu perselingkuhan, karena salah satu atau kedua pasangan mungkin mencari kenyamanan emosional di luar hubungan. Tanpa sadar, mereka mencari sosok yang bisa mengisi kekosongan yang ada, baik secara emosional maupun psikologis. 

Kasus-kasus perselingkuhan pada publik figur di Indonesia sering kali berawal dari kurangnya kedekatan dalam hubungan pernikahan mereka. Hal ini menjadi gambaran nyata bagaimana lonely marriage bisa menjadi bom waktu yang memicu perselingkuhan dan perceraian.

Di Indonesia, budaya yang cenderung menekankan "stabilitas keluarga" membuat banyak pasangan enggan mengungkapkan perasaan terasing mereka. Membicarakan masalah dalam pernikahan kadang dianggap tabu atau bahkan memalukan. Akibatnya, tak sedikit pasangan yang memilih untuk terus bertahan dalam hubungan yang sepi dan jauh dari kebahagiaan.

 Namun, bagi sebagian orang, lonely marriage justru mendorong mereka pada keputusan untuk berpisah. Pasangan yang tampak harmonis pun bisa tiba-tiba memutuskan berpisah karena merasa tak lagi mendapatkan kedekatan emosional yang dulu ada.

Jika Anda atau pasangan merasakan lonely marriage, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan mencegahnya semakin memburuk. Pertama, perbanyak waktu berkualitas bersama. 

Sisihkan waktu khusus untuk melakukan aktivitas yang disukai bersama, seperti menonton film, memasak, atau sekadar duduk sambil berbicara dari hati ke hati. Aktivitas sederhana ini bisa menciptakan momen berharga yang mendekatkan.

Selain itu, bangun kembali komunikasi yang terbuka dan jujur. Jangan takut untuk mengungkapkan perasaan atau harapan Anda, dan dengarkan pula pasangan dengan sepenuh hati. Berbicara dari hati ke hati sangat penting agar perasaan tidak menumpuk menjadi beban.

Menghargai perubahan yang terjadi dalam diri pasangan juga sangat penting. Setiap individu akan berubah seiring waktu. Kenali dan terima perubahan ini, serta usahakan untuk mendukung perkembangan pasangan. 

Hal ini akan membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan penuh kasih dalam pernikahan.

Jika merasa sulit mengatasi lonely marriage sendiri, tidak ada salahnya mencari bantuan profesional, seperti konselor pernikahan. Konselor dapat membantu memperbaiki komunikasi dan membangun kembali kedekatan yang hilang. 

Dengan bantuan yang tepat, lonely marriage bukanlah akhir dari kebahagiaan, melainkan awal untuk hubungan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun