Mohon tunggu...
Malika Calista
Malika Calista Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Telkom University

Saya merupakan mahasiswi sarjana tahun kedua Telkom University jurusan Ilmu Komunikasi. Minat saya dalam komunikasi menghantarkan saya pada keinginan menjadi seorang penulis maupun jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Melintasi Kisah Sejarah Elegan yang Hidup, Menguak Warisan Budaya Sunda Melalui Mode Busana Menak Priangan

12 November 2023   07:02 Diperbarui: 12 November 2023   09:20 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Busana Menak Priangan di Museum Sri Baduga, dokpri

Lalu dalam konteks komunikasi visual, pakaian ini menjadi bahasa yang kompleks untuk menyampaikan pesan tentang struktur kekuasaan, hubungan sosial, dan nilai-nilai budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat Menak Priangan. 

Penggunaan kain, desain, hiasan, dan warna pada pakaian menjadi elemen-elemen visual yang mengandung makna mendalam dan menjadi bagian integral dari komunikasi visual pada masa tersebut. Sebagaimana tergambar dalam konsep tradisional Jawa mengenai hubungan raja dan hamba. 

Pakaian bukan hanya sekadar busana fungsional tetapi juga sebuah medium komunikasi visual yang mampu membawa pesan-pesan kompleks tentang struktur sosial, kebijakan, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Menak Priangan.

Dengan demikian, pakaian Menak Priangan bukan hanya menjadi bagian dari warisan budaya, penggunaannya menjadi model dalam merunut sejarah visual, menggambarkan perkembangan mode dan gaya hidup, serta menjadi saksi bisu perubahan dan kontinuitas dalam masyarakat Priangan dari abad ke-19 hingga abad ke-20. 

Sebagai sumber visual, pakaian ini memainkan peran penting dalam membantu merekonstruksi dan menginterpretasikan sejarah, memberikan dimensi baru pada pemahaman tentang kehidupan dan nilai-nilai masyarakat Menak Priangan pada masa lampau.

Oleh karena itu, pakaian Menak Priangan bukan hanya sekadar garmen fungsional, tetapi merupakan visual kaya yang memperkaya narasi sejarah, dan budaya. Melalui interpretasi pakaian ini sebagai artefak budaya, kita dapat merasakan sejarah yang hidup dan kompleks, menyoroti nilai-nilai dan struktur sosial yang menjadi dasar masyarakat Menak Priangan. 

Dengan demikian, pakaian Menak Priangan menjadi lebih dari sekadar warisan tekstil, karena simbol yang terdapat busana tersebut adalah cermin hidup dari zaman yang telah berlalu, membawa pesan-pesan tak terucapkan yang memberi makna mendalam bagi kita yang mengamatinya.

Referensi

Septiani, A. (2022). SEJARAH VISUAL: PERSPEKTIF BARU PENULISAN SEJARAH. BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH, 5(2). Karmila, M., Suciati, & Widiaty, I. (Tahun Publikasi). Menguak Nilai-Nilai Budaya Sunda dengan Menganalisis Makna Simbolik Pakaian Mnak Priangan (1800-1942).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun