Mohon tunggu...
M Alief Maulana Iskandar
M Alief Maulana Iskandar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa/UIN Sunan Gunung Djati Bandung

merupakan mahasiswa jurusan Kimia Sains yang memiliki hobi menulis jurnal dan melakukan kegiatan yang dapat membantu orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Terhambatnya Proses Ekonomi Akibat Kualitas Air Sungai Cikapundung yang Menurun

4 April 2024   18:15 Diperbarui: 4 April 2024   18:26 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Kota Bandung, terdapat sekitar 40 sungai yang tersebar di seluruh wilayahnya. Dari jumlah tersebut, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) menyatakan bahwa 4 dari 40 sungai mengalami pencemaran air yang signifikan, termasuk Sungai Cikapundung, yang merupakan sungai terbesar dan terpanjang di Kota Bandung.

Peneliti dari Program Studi Magister Teknik Air Tanah dan Magister Rekayasa Pertambangan ITB telah melakukan penelitian terhadap Sungai Cikapundung dan sekitarnya. Mereka mengambil sampel air di 9 titik berbeda, mulai dari bagian hilir Sungai Cikapundung hingga pertemuan dengan Sungai Citarum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi besi (Fe) dan mangan (Mn) meningkat seiring dengan jarak ke hilir, yang juga sejalan dengan peningkatan nilai pH air. Selain itu, logam berat seperti arsenik (As), timbal (Pb), dan kadmium (Cd) juga ditemukan di sungai tersebut, dengan konsentrasi yang lebih tinggi di bagian hilir.

Sungai Cikapundung memiliki peran penting sebagai sumber air PDAM untuk masyarakat Kota Bandung, dan juga sebagai saluran drainase utama di pusat Kota Bandung. Meskipun terdapat penurunan debit air bulanan hingga 20-30 persen dari normal, DAS Cikapundung masih memiliki potensi sebagai sumber air baku untuk kebutuhan penduduk.

Dari perspektif ekonomi, pencemaran air sungai dapat menghambat pertumbuhan ekonomi lokal dengan mengurangi minat investor untuk berinvestasi dan dapat merusak ekosistem sungai serta berbagai industri berbasis sumber daya alam. Oleh karena itu, menjaga kebersihan sungai menjadi krusial untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun