Melihat dan meruntut mengapa selalu saja muncul pro dan kontra dalam dunia pendidikan, maka sikap yang paling tepat adalah terus maju dan berupaya sebaik-baiknya menciptakan peluang-peluang yang baik demi kemajuan pendidikan bagi peserta didik.
Dunia memang butuh wacana, ide dan gagasan. Tapi wacana, ide dan gagasan, hanyalah angan-angan yang tidak akan pernah membumi jika tidak pernah diwujudkan.
Kita boleh saja menjadi sosok-sosok yang dikagumi karena kepintaran dan kecerdasannya, tapi yang paling layak disandang adalah ketika kepintaran dan kecerdasan itu mampu merangkul semua pihak yang berseteru dalam gerbong yang sama dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
Biarlah perbedaan-perbedaan itu muncul dalam benak masing-masing, tapi jangan sampai mempengaruhi pola pikir masyarakat yang seharusnya mendapatkan pengetahuan dari ide-ide dan gagasan yang dilahirkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehar-hari. Bukan justru sebaliknya, semakin banyak ide dan gagasan justru menciptakan kebingungan dan kekhawatiran bagi masyarakat dan peserta didik selaku subyek dan obyek pendidikan itu sendiri.
Kolaborasi adalah keniscayaan
Berkaca pada fenomena yang terjadi dan menyedot perhatian berbagai kalangan, pro dan kontra yang terjadi semestinya tidak terus dihembuskan dan seolah-olah kita sulit menemukan benang merahnya.Â
Bahwa apa yang terjadi saat ini bukanlah tepat untuk hanya diperdebatkan dan menjadi alat pemecah belah. Bahkan sungguh ironi jika persoalan pendidikan semakin menciptakan kesalahan persepsi di tengah-tengah masyarakat.
Kita boleh saja berbeda dalam ide atau gagasan, tapi cobalah untuk menemukan benang merah dan sama-sama menyatukan gagasan itu ke dalam implementasi yang menyentuh persoalan.Â
Ibarat kata, sehebat-hebatnya pesawat diciptakan, jika di dalamnya tidak mampu berkolaborasi agar pesawat itu terbang dengan aman, maka apalah gunanya. Sama seperti dunia pendidikan kita, sehebat-hebatnya kurikulum kita ciptakan, jika kita terus berbeda pendapat dan menciptakan pro dan kontra, maka selamanya generasi peneruslah yang akan jadi korbannya.
Salam
Tulisan lain: