Dan kiranya, meskipun ketersediaan teknologi di institusi pendidikan belum begitu lengkap, paling tidak infrastruktur yang sudah ada  di sekolah sudah bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran. Tinggal SDM-nya saja yang mestinya ditingkatkan kemampuannya agar ekosistem pembelajaran yang terintegrasi teknologi semakin meningkat.
2. Pelatihan dan Pengembangan Profesional bagi Pengajar
Guru dan dosen perlu diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan yang berfokus pada pemanfaatan teknologi digital dalam pengajaran. Workshop, seminar, dan kursus online dapat membantu meningkatkan kompetensi digital pengajar.
Adanya Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PembaTIK) dan Pelatihan Google Trainer hakikatnya sebagai upaya untuk membekali pendidik dan tenaga kependidikan dalam menguasai teknologi yang ada saat ini.
3. Mendorong Inovasi dalam Pengajaran:
Institusi pendidikan harus mendorong pengajar untuk terus berinovasi dalam proses pembelajaran. Penerapan metode blended learning (pembelajaran campuran antara tatap muka dan daring) dapat menjadi solusi yang efektif dalam memadukan teknologi dengan pendekatan pembelajaran tradisional.
Tentu saja setelah mengikuti beragam kegiatan PembaTIK dan Google Trainer itu dapat lebih mendorong para guru maupun tenaga kependidikan menciptakan inovasi pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan serta bermakna.
4. Kolaborasi dengan Industri Teknologi:
Kerja sama antara institusi pendidikan dengan perusahaan teknologi dapat membantu dalam pengembangan alat-alat pembelajaran digital yang lebih canggih dan mudah diakses. Selain itu, kolaborasi ini juga dapat menyediakan perangkat teknologi bagi siswa yang kurang mampu.
5. Pengaturan Kebijakan dan Regulasi yang Tepat
Pemerintah perlu menetapkan kebijakan dan regulasi yang jelas terkait penggunaan teknologi digital dalam pendidikan, termasuk dalam hal perlindungan data dan privasi.