Di malam selanjutnya, ketika aku sibuk bermain laptop, tepat di pukul setengah satu dini hari, ada langkah kaki dan orang yang menyapu di halaman. Seketika itu saya hanya mendengarkan dan tidak peduli. Saya hanya menganggap yang lewat adalah orang yang mau ke sawah dan yang nyapu ada orang lagi bersih-bersih di rumahnya.
Kejadian itu berkali-kali terjadi, hingga cukup membuat bulu kuduku merinding. Tapi kami tidak memperdulikannya. Saya anggap ada sosok yang ingin mencoba menunjukkan dirinya.
Di malam yang berbeda, istri mendengar suara-suara gending jawa tepat di belakang rumah. Di mana belakang rumah adalah perkebunan dengan pohon-pohon yang rimbun dan ada sekumpulan pohon bambu. Bunyi gending yang indah meskipun tidak ada satupun orang yang terbangun, Â angin dingin begitu menyengat kulit.
Istriku membangunkanku, "Pak, denger gak ada suara gamelan di belakang?" Tanyanya dengan suara agak lirih takut membangunkan anak-anak.Â
"Iya, mungkin di desa sebelah lagi latihan gamelan." Jawabku lagi.
Suara-suara itu berkali-kali kami dengar dan rasanya seperti mendengar ada tanggapan musik gending, tapi di waktu dini hari.
Rasa penasaran yang menyelimuti pikiran dan dada kami seketika di paginya kami tanyakan ke tetanga. Apakah benar ada orang yang lagi hajatan atau latihan musik gamelan Jawa.Â
Masyarakat di sana pun mengatakan "Tidak ada pak." Bahkan ketika saya tanya apakah rumah ini ada penghuni lain sebelumnya dan kalau malam datang ke rumah?" Mereka mengatakan bahwa sosok om-om yang menunjukkan dirinya di hadapan anak-anakku adalah sosok yang tewas karena keracunan.Â
Menurut kisah masyarakat setempat, ada sosok yang tinggal di rumah itu, dan karena masalah percintaan yang kandas akhirnya dia lebih mengakhiri hidup dengan tidak wajar.Â
Setelah meninggalnya sosok itu memang di sekitar rumah nampak lebih angker, masyarakat yang hendak melewati tempat itu tidak berani lewat di malam hari apalagi setelah maghrib, karena ada energi negatif yang selalu menghantui masyarakat setempat.
Dalam batin saya, saya tidak takut dengan apapun, karena mereka juga makhluk Allah yang hanya berbeda alam. Jika kehadiran kami niatnya baik, maka kami juga yakin tidak akan diganggu.Â