Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Yah, Ada Om-om di Rumah Itu! Kami pun Kaget

20 Juni 2024   10:36 Diperbarui: 20 Juni 2024   10:49 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah tua yang angker. Sumber : idntimes.com

"Enggak usah bayar, kan cuman rumah kosong. Daripada rusak mendingan sampean tempati." Kembali pemilik rumah memberikan keyakinan. Yap. Maksudnya pemilik rumah inginnya menolong dan rumah yang ada dibersihkan atau dirawat saja. Dalam batinku pun berkata, "mau tinggal make kok harus merawat. Kan biayanya juga tidak murah." 

"Ya sudahlah, Pak. Terima kasih ya Pak, nanti coba kami bersihkan dan rawat dengan baik.

Di hari pertama kami tidak segera menempati, karena kami harus membersihkan semua sampah yang menumpuk baik di dalam mau di luar rumah. Bau menyengat bercampur sarang laba-laba membuat kami agak terganggu, terpaksa menggunakan penutup hidung agar bisa bernapas dengan mudah. 

Ada banyak kotoran kelelawar, barang-barang dapur yang kondisinya kotor dan tidak terawat tertumpuk di dalam kamar, bersama dengan beberapa kain yang juga sudah lusuh. Semua barang itu kami kumpulkan jadi satu di kamar yang tidak digunakan. Sedangkan dapur turut kami bersihkan menggunakan sapu lidi dan disiram dengan sabun serta pewangi agar baunya tidak menyengat lagi.

Nampaknya kotoran kelelawar, tikus dan kucing menjadi pemandangan yang sungguh membuat risih. Tapi mau bagaimana lagi, mumpung ada rumah yang disuruh tempati, ya mau tidak mau kami harus membersihkan dengan bersemangat. 

Di dalam rumah telah disapu dan semua kotoran serta rumah laba-laba juga telah kami singkirkan. Tersisa di luar rumah yang harus disemprot dulu sampai mati baru dapat kami bersihkan lagi. 

Dua hari kemudian, halaman pun telah kami semprot dengan herbisida, dan kurang lebih sepekan rumput itu mati. Barulah kami mulai mengorek dan mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan untuk kemudian di bakar.

Selain rumah dan pekarangan, karena kondisi sumur juga mengkhawatirkan dengan sampah di dalamnya dan kondisi toilet juga kotor sama sekali tidak terawat. 

Melihat itu semua kami bersihkan dan kami belikan asbes untuk menutup atapnya. Beruntungnya air sumur juga jernih jadi setelah dikuras airnya bisa jadi bahan konsumsi sehari-hari.

Setelah semuanya bersih, kini bagian dinding dan lantai yang harus juga diperbaiki, dinding yang kotor perlu dicat dan lantai yang pecah-pecah akhirnya kami perbaiki. 

Tak pelak karena merawat dan membersihkan rumah itu, biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit. Jutaan uang harus keluar agar rumah itu bisa kami tempati lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun