Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membuat Komunitas Literasi Berbagi dalam Mencapai Visi Guru Penggerak

5 Juli 2023   07:24 Diperbarui: 5 Juli 2023   08:40 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah presentasi selesai, kami diajak sebuah permainan dengan dibentuk menjadi lingkaran, dan pengajar praktik menyebutkan sebuah perintah yang nantinya masing-masing peserta menyebutkan orang-orang yang ada di sisinya. Pada saat itu kami mempelajari tentang kepekaan dan kecepatan dalam mengambil keputusan. Kami diajarkan bagaimana cepat menentukan satu hal yang telah diinstruksikan. Dan siapa yang paling cepat dia adalah pemenangnya.

Kami pun diajak merefleksikan permainan itu, dan kami sepakat bahwa siapa yang cepat dan tepat mengambil keputusan adalah sosok pemimpin yang diharapkan. Seorang pemimpin yang bisa diharapkan kepemimpinannya dalam organisasi.

Permainan kedua masih dengan berkelompok, masing-masing kelompok ditunjuk satu orang untuk mencari bola beraneka warna. Sosok pencari bola ditutup matanya dengan masker agar tidak terlihat. Sedangkan teman-teman yang lain memberikan petunjuk dimana bola itu berada. Dan benar, kami dengan sigap melakukan permainan itu dengan target mendapatkan bola dengan kecepatan terbaik. 

Kami merasa senang dan asik dalam memainkannya, sampai-sampai terjadi diskusi dari masing-masing kelompok. Dengan harapan masing-masing kelompok memahami apa tujuan dari permainan itu, yaitu kepemimpinan dan kolaborasi.

Kelompok yang mampu berkolaborasi dan memenej kelompoknya akhirnya dapat memenangkan permainan dengan lebih cepat. Hal ini sejalan dengan prinsip organisasi dan peran sebagai pemimpin pembelajaran, dimana guru harus mampu menuntun murid agar mencapai keberhasilan sesuai dengan apa yang menjadi cita-citanya. Dan bagaimana mampu menggerakkan komunitas praktisi agar komunitas itu bergerak sesuai dengan roll organisasi yang memiliki tujuan yang jelas. Bahkan bukan hanya tujuan komunitas, karena harapan besarnya kami mampu mewujudkan visi pendidikan yang dicapai dengan kolaborasi dan manajemen yang tepat.

Permainan ketiga adalah melakukan tebak-tebakan hasil perkalian antara dua orang CGP dimana sepasang CGP harus menunjukkan jarinya yang nanti harus menentukan hasil perkaliannya dengan  cepat dan tepat. Masing-masing peserta secara berpasangan harus cepat menjawab dan mampu mengalahkan lawannya. Sebenarnya permainan ini amatlah mudah, tapi tetap membutuhkan konsentrasi dan fokus tingkat tinggi. Sama seperti bagaimana kita tetap harus fokus dalam organisasi, karena tanpa fokus maka capaian yang diharapkan akan sulit dicapai. 

Dalam permainan itu ada pelajaran berharga, bahwa seorang pemimpin itu harus cepat dalam  mengambil keputusan, karena keputusan itu pun akan menentukan perjalanan sebuah organisasi atau komunitas yang tengah digerakkan.

Kegiatan selanjutnya adalah mengenal Komunitas Praktisi, dimana kami berdiskusi terkait bagaimana mendirikan, merawat dan melakukan langkah kerja dan menjaga agar komunitas itu dapat berjalan secara berkelanjutan.

Dari diskusi tersebut masing-masing peserta dapat menemukan gambaran betapa membuat komunitas itu tidak semudah membalikkan telapak tangan dan tidak juga terlalu sulit asal dihadapi dengan keyakinan diri dan ketekunan.

Selanjutnya ada tugas yang harus kami lakukan. Adapun dua pilihan tugas adalah 1.  menghidupkan lagi komunitas yang telah ada, 2. membuat komunitas baru. 

Akhirnya saya membuat komunitas baru yaitu Komunitas Literasi Berbagi. Dan alhamdulillah setelah kami sampai di sekolah, kami melakukan diskusi dengan guru-guru, kepala sekolah dan Ketua komunitas Dewan Kesenian Metro, Pengawas Sekolah, terkait pembentukan komunitas tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun