Saat ini pembaca pun tidak asing lagi dengan aksi mengemis di Tiktok, baik yang hanya mandi di kamar mandi, disungai kala tengah malam, dan ada pula yang mandi lumpur dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
Sayangnya kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh para pemuda-pemudi yang notabene masih kuat secara fisik, namun para usia lanjut pun banyak yang melakukan aksi ekstrim demi mendapatkan saweran.
Tentu saja sebagai pengguna Tiktok penulis awalnya menganggap kegiatan ini biasa-biasa saja. Toh tidak merugikan orang lain. Namun lama kelamaan ternyata semakin banyak yang meniru aksinya. Tentu aktivitas ini sungguh tidak patut dilakukan.
Kenapa fenomena meminta-minta di Tiktok ini begitu marak?
Ada beberapa hal yang mendorong mengapa banyak orang yang mau mengemis di media sosial ini.
Pertama, Tiktok adalah media sosial yang setiap orang bisa menggunakannya. Tak terbatas umur dari anak-anak sampai dewasa bisa menggunakan sosial media ini.
Maka dengan alasan ini kemungkinan banyak pula yang juga turut mengakses dan melakukan aksi plagiasi terkait konten-konten yang dibagi, apalagi yang bisa menghasilkan.
Dengan kata lain, jika orang lain bisa mendapatkan uang kenapa saya tidak?
Padahal tidak semua orang bisa mendapatkan yang mereka mau. Bisa karena popularitas, keberanian, ketekunan, teknologi yang digunakan, dan tentu saja pengetahuan yang dimiliki yang mengakibatkan banyak penggemar yang mau memberikan sawerannya.
Kedua, kondisi sosial ekonomi yang lumayan berat
Fakta kedua dari sisi sosial ekonomi memang tidak bisa dianggap sebelah mata. Semenjak Covid-19 dan terpaan badai krisis dewasa ini dengan sangat mungkin merenggut sebagian atau seluruh sumber penghasilan masyarakat. Baik karena berhenti dari pekerjaan dengan alasan PHK, atau karena sumber ekonomi yang tidak lagi menghasilkan. Mudah pula kita temui para  pedagang yang harus gulung tikar lantaran konsumen yang terus menghilang akibat sistem belanja online.