Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengalaman Vaksinasi Covid-19, dari Antrean Panjang Sampai Degdegan karena Suntikan

8 Juli 2021   22:37 Diperbarui: 18 Juli 2021   18:42 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya dipanggil untuk diperiksa tekanan darah, ditanya riwayat kesehatan dan kemudian mendapatkan vaksinasi setelah dianggap memenuhi syarat sebagai calon penerima vaksinasi. Awalnya degdegan dan sedikit takut lantaran memang sejak kecil saya takut jarum suntik. 

Beruntungnya proses vaksinasi itu tidak berlangsung lama. Dengan sedikit rasa sakit seperti digigit semut, proses vaksinasi tersebut pun selesai dan tinggal menunggu surat keterangan sudah divaksin.

Setelah menyelesaikan proses tersebut dalam hati pun berkata, ternyata vaksinasi ini tidak seperti apa yang diberitakan media. Memang benar ada salah seorang calon yang tidak boleh atau dilarang menerima vaksinasi lantaran mereka tengah hamil bagi wanita dan menderita berbagai keluhan penyakit seperti yang saya sebutkan di atas.

Benarkah vaksinasi berbahaya?

Jawabannya tentu tidak. Saya membuktikan sendiri setelah divaksin keadaan saya baik-baik saja. Dan istri saya pun tidak mengalami sesuatu yang berarti setelah mendapatkan vaksinasi.  Saya tidak merasakan keluhan seperti yang diberitakan di media massa. 

Boleh jadi yang merasakan efek negatif dari vaksin lantaran kondisi fisik memang tidak sehat dan boleh jadi tengah mengalami sakit dan dikategorikan sebagai sebagai larangan untuk divaksin.

Dan yang pasti bahwa rumor beredarnya vaksin palsu tentu itu adalah berita hoax atau bohong. Alasannya semua vaksin dan program vaksinasi sudah memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah. 

Tidak perlu risau apalagi takut dengan alasan tertentu. Boleh jadi karena pengaruh pemberitaan dan informasi yang beredar ternyata berita-berita palsu yang justru menyesatkan masyarakat.

Apakah yang saya lakukan setelah divaksin?

Seperti anjuran pemerintah, bahwa siapa saja yang sudah divaksin diharuskan tetap mengikuti protokol kesehatan. Yakni mencuci tangan, menjaga jarak dan selalu memakai masker. 

Tidak mendekati kerumunan yang berpotensi penularan virus. Dan yang penting juga adalah kita harus selalu relax atau tenang dalam menghadapi situasi saat ini. Jaga kesehatan dengan menyantap makanan bergizi seimbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun