Di petang beranjak kelam
Burung-burung berkelakar
Apakah senja ini surganya malam
Ataukah tergambar sadis pembuat onar
Dalam bisunya temaram
Kertas-kertas penuh coretan berbicara
Aku ingin mengujimu, menguncimu dalam bimbang
Akankah sukma-sukma bernyanyi ceria atau terputus urat malunya
Omni Boss Lu, sekerat daging cincang
Diperebutkan jiwa-jiwa meronta
Lawan penguasa-penguasa kursi istimewa
Entaskan luka batin, laparnya jiwa, uang
Bumi pun tak lepas berkelakar
Pada bebatuan terjal terhampar
Di savana insan dimabuk asmara
Demi harta, bongkahan permata
Lalu, apa pedulimu wahai kaum buta
Pada sisi jiwa kelam malam meronta
Harap segantang beras untuk disantap
Agar perut-perut itu bernyanyi ceria
Tidak ada lagi keluh di sana, meski dusta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H