Bagaimana mencegah gangguan jiwa?
Menurut Bang Haji Rhoma Irama, sosok raja dangdut populer itu memberikan tips bahwa kunci djauhkan dari gangguan jiwa adalah dengan:Â
Iman dan takwa.
Iman menjadi salah satu kunci seseorang akan dijauhkan dari gangguan jiwa. Kenapa? Ketika orang beriman, apapun agamanya, mereka berpegang teguh pada kitab sucinya, maka secara tidak langsung mereka akan mengeluhkan masalahnya pada Tuhan. Bahkan banyak di jelaskan dalam Al Qur'an bahwa "ala bidzikrillahi tatmainul qulub." Dengan mengingat-ingat dan menghayati asma Tuhan maka beban kehidupan akan terobati. Â Karena dengan mengingat Tuhan maka hati menjadi tenang.Â
Salah satu manifestasi keimanan seseorang adalah selalu berpegang teguh pada ajaran agamanya. Mengerjakan yang diperintahkan dan menghindar dari yang dilarangnya. Jika salah satu larangan kita langgar, maka hati akan menjadi tidak tenang, misalnya korupsi proyek, maka setiap hari akan dikejar-kejar rasa takut hukuman penjara. Tidur tidak nyenyak dan makanpun tidak enak. Setiap hari berusaha berbohong dan selalu menutupi kebohongan dengan kebohongan lain. Jangankan di akhirat yang jelas balasannya, di dunia saja seperti diburu rasa takut yang sangat. Dan ketakutan yang berlebihan tersebut bisa memicu jangguan jiwa.
Bandingkan saja dengan sosok yang apa adanya, semua dilaksanakan sesuai perintah Tuhan, maka hati akan menjadi tenang dan beban pikiran menjadi sirna.
Memperteguh iman pada diri seseorang akan semakin membuat hidup ceria dan tenang. Beban-beban kehidupan sedikit banyak bisa dihalau karena tingginya kepasrahan pada takdir Tuhan.
Sedangkan takwa adalah berserah diri sepenuhnya pada Tuhan. Orang-orang yang bertakwa akan merasakan kedamaian batin. Meskipun dalam kekurangan, rasa syukur akan terus terucap dari bibir dan hatinya. Karena pada prinsipnya, apa yang diberikan Tuhan pada manusia adalah nikmat yang banyak. Tidak ada sosok manusiapun yang bisa menghitung nikmat yang diberikan-Nya.
Mensukuri apa yang ada serta ikhlas menerima risiko kehidupan
Siapa yang tidak ingin jabatan tinggi ketika saat ini hanya sebagai pegawai biasa dengan gaji yang paspasan? Dan siapa yang tidak ingin mempunyai rumah mewah, istri cantik, mobil keluaran Eropa yang juga mahal, dengan uang yang tidak dapat dihitung lagi di dalam tabungan? Semua orang menginginkannya, bukan?
Tapi, bukankah rezeki setiap orang berbeda-beda? Ada yang gajinya kecil, ada yang besar. Ada yang ahli mesin, arsitek dan lain-lain dengan gaji tinggi, sedangkan kemampuan diri sangat terbatas, bahkan sekolah saja tidak tamat.Â