Alhamdulillah kurang lebih  delapan tahun atau sewindu guratan jemari ini menghiasi laman-laman media berbagi. Tidak hanya di Kompasiana, karena ada banyak media lain yang kujadikan wadah menyemai ide dan menumbuhkan kata hingga berbuah tulisan sederhana.
Tulisan yang bisa disebut tulisan "wong cilik" alias kaum awam. Coretan yang berasal dari kalangan bawah atau proletar, yang terus hadir atas keresahan dan ide-ide sederhana, yaitu "ingin bercerita". Meskipun cerita itu masih dianggap receh, biarlah penilaian orang, yang pasti tangan ini selalu menari menghibur diri.
Delapan tahun hakekatnya waktu yang pendek jika dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki jam terbang yang lebih panjang. Bahkan jika dinilai sebagai sebuah karya, sebenarnya masih jauh dari kata imajinasi yang mumpuni. Jika dikatakan karya sastra, kata-kata yang lahir pun jauh dari diksi para maestro dan sastrawan.
Meskipun demikian, sejumput kata yang terdampar di sini, nyatanya tak begitu mudah untuk diuraikan.Â
Bagi penulis awam dengan panggilan kecil Ali ini ternyata begitu sulitnya merangkai kata hingga menjadi kalimat yang utuh. Namun kini, alhamdulillah kompasiana dan media sosial lain (KBM) menjadi tempat yang mudah untuk belajar. Lagi-lagi ternyata belajar tidak boleh kalah oleh usia. Bahkan agama-pun memerintahkan agar terus belajar sampai ajal menjelang.
Kompasiana dan kompasianer
Saya tidak mau menyembunyikan pengalaman yang berkesan dalam kehidupan. Seperti sejak awal menulis di media ini, saya banyak menyerap energi menulis secara gratis. Bahkan teori-teori tentang berbagai banyak disiplin ilmu saya temukan di sini. Sampai kini semua pengetahuan itu saya dapat dengan gratis.
Padahal selama bertahun-tahun menimba ilmu di bangku sekolah, begitu banyak yang aku dapatkan tapi masih butuh asupan gizi yang lebih banyak dan padat.Â
Nah, di sini saya bisa banyak belajar dari para sahabat yang sama sekali belum pernah saya kenali. Jangankan di dunia nyata, di dunia maya saja masih belum sepenuhnya paham satu persatu individu.
Namun, meskipun tak saling mengenal, nyatanya ada banyak ilmu yang dibagikan secara gratis. Terima kasih untuk semuanya.