Selain keberadaan konten "pamer kekayaan dan kemiskinan" tersebut masih merajai konten kreator di tanah air, ternyata banyak pula yang membuat konten yang berbau-bau cabul, dalam tanda kutip konten yang menjurus porno. Mereka menampilkan konten yang sejatinya hanya diperuntukkan bagi kalangan dewasa dan sangat dilarang di negeri ini.Â
Sayangnya meskipun akun-akun tersebut sudah banyak yang di-banned, nyatanya masih ada saja dari para pembuat konten yang sengaja penghasilkan karya yang melanggar hukum itu.
Entahlah, kadang youtube sendiri seperti tidak konsisten dalam menerapkan antara boleh dan tidak bolehnya sebuah konten yang saya anggap sampah tersebut. Dan sayangnya menkominfo sendiri seperti kecolongan dan membiarkan para konten kreator terus menghasilkan konten yang benar-benar merusak generasi muda ini.
Boleh jadi karena youtube sendiri hanya memfasilitasi para konten kreator tanpa melihat secara detail apakah konten itu bahaya atau tidak.
Bagaimana konten kreator pemula atau kelas bawah tersebut?
Dalam dunia hiburan tentu para penonton akan tertarik dengan tayangan yang menurut mereka menghibur. Selain menghibur, kebanyakan penonton selalu mengikuti youtuber yang memang menyajikan tayangan yang bermanfaat. Seperti tayangan film-film yang lucu, berisi pengetahuan dan memiliki unsur keagamaan yang memang dibutuhkan oleh sebagian penonton youtube ini.
Jika para konten kreator bisa memilih mana tayangan yang disukai penonton, sepertinya ketakutan akan kompetisi meraih subscriber dan viewer tidak perlu dirisaukan lagi. Para viewer akan memilih tayangan yang menurut mereka paling bermanfaat, menghibur dan paling penting bagi kehidupan mereka.
Ketika tayangan itu memang dianggap layak, maka para viewer pun akan tertambat dan secara ikhas memberikan subsribe atas akun youtuber tersebut.
Dengan kata lain, tidak ada lagi julukan konten sampah bagi siapa saja, karena kembali kepada siapa peminatnya. Jika konten sampah tersebut dianggap berguna, maka why not? Tidak salah untuk mencoba yang penting tidak melanggar hukum negara dan aturan yang ditetapkan oleh youtube sendiri.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H