Alasannya, mereka lebih memilih bertangan hampa ketika berbelanja daripada harus mententeng tas yang notabene dianggap kurang nyaman.Â
Padahal nyaman dan tidaknya penggunaan tas belanja tersebut tergantung kebiasaan atau passion yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang ingin mengikuti aturan yang bijak ini.
Jika para tokoh memberikan contoh bagaimana mereka berbelanja menggunakan kantong belanja kain yang notabene tidak sekali pakai, maka secara tidak langsung masyarakat akan meniru apa yang mereka lakukan.
Iklan layanan masyarakat yang selalu mempropagandakan penggunaan kantong kain atau keranjang rotan atau bambu ini, tentunya perlu juga dilakukan agar masyarakat benar-benar sadar bahwa dengan produk masyarakat yang kreatif ini kondisi ekonomi masyarakat akan semakin baik dan tentu saja pencemaran lingkungan bisa lebih mudah diatasi.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H