Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Respons dalam Mendengar Tangis Anak, Catatan Seorang Ayah

5 Juni 2018   13:24 Diperbarui: 6 Juni 2018   04:23 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:www.journeychurchne.com

Tangisan anak karena rindu belaian orang tuanya

Setiap anak tentu menginginkan selalu ada di sisi dan pangkuan orang tuanya. Karena memang secara kodrati, anak-anak akan selalu bersanding dan membutuhkan kasih sayangnya. Bukan banyaknya uang yang bisa dibelikan mainan atau jenis makanan yang dia suka. Karena lebih dari itu pertumbuhan batin sang anak akan sangat dipengaruhi oleh kasih sayang orang tuanya.

Apalagi anak-anak  yang masih di bawah  5 tahun (balita) tentu kedekatan batin seorang anak dengan orang tuanya amat diperlukan. Kedekatan batin antara anak dengan orang tua akan semakin memesatkan kemajuan pertumbuhan kejiwaan dan keberanian anak, ditambah lagi munculnya kepercayaan diri yang turut membantu anak-anak bertumbuh lebih baik dalam kehidupan sosialnya.

Sayangnya banyak orang tua yang kurang memahami ini, mereka lebih percaya jika anak-anaknya diasuh oleh asisten rumah tangga (baby sitter). Padahal seorang asisten rumah tangga tidak akan memiliki kepribadian dan atau sifat yang sama dengan orang tuanya.

Ada seorang perempuan yang begitu sibuknya dengan urusan pekerjaan hingga melupakan kewajiban pokok untuk mendampingi anak-anaknya. Mereka lebih suka jika anak-anaknya diurus asisten rumah tangga, hingga dewasanya dengan orang tua tidak lagi mengenal. 

Jangan heran jika di dalam keluarga yang modern dan super sibuk, seorang anak memanggil asisten rumah tangga dengan panggilan ibu. Sedangkan terhadap orang tua sendiri mereka malah memanggil tante.

Dan jangan heran pula jika kasih sayang anak pun terputus karena terputusnya kasih sayang orang tuanya kepada sang anak. 

Semua seperti hubungan sebab akibat yang selalu melingkupi kehidupan dan hubungan orang tua dan anak. 

Semua orang berharap memenuhi kasih sayang kepada anak-anaknya, tapi di sisi lain kondisi yang memang memaksa mereka untuk saling berpisah. 

Saya tidak bisa membayangkan anak-anak yang tumbuh tanpa pendampingan dan didikan dari orang tuanya, dan mereka lebih banyak bergaul dengan lingkungan yang justru menyesatkannya.

Tangisan anak bisa karena lapar atau karena menyimpan rasa lelah dan sakit dalam dirinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun