Setelah menikmati makanan pembuka tersebut umat muslim pun segera melaksanakan shalat maghrib secara berjamaah atau sendirian. Ada yang menikmati makan besar yang mengenyangkan dulu, kemudian melaksanakan shalat isya dan shalat sunnah tarawih, dan witir. Â
Tapi ada pula yang menunggu untuk menjalankan shalat isyah, tarawih dan witir dan kemudian meneruskan makan besarnya.
Namun demikian, meskipun berbuka puasa itu disunnahkan segera dilakukan, akan tetapi membatasi untuk tidak berlebihan pun sangat dianjurkan. Alasannya dalam kondisi yang baru saja sehari penuh menikmati puasa, kondisi lambung tentu akan bereaksi berlebihan jika makanan yang dikonsumsi terlalu berlebihan.Â
Semua kondisional namun jika mengikuti Sunnah Nabi adalah menikmati tiga butir  kurma dan segelas susu atau air putih sudah cukup untuk menggantikan energi yang sempat terkuras ketika menjalankan ibadah puasa.
Selain memilih kurma sebagai hidangan sunnah tadi ternyata jajanan pasar menjadi alternatif hidangan berbuka puasa. Semua dilakukan karena jajanan pasar termasuk dalam makanan yang mudah ditemukan dan harganya pun murah. Kisaran 500 sd. 1000 rupiah perbiji makanan tersebut bisa dibawa pulang.
Makanan yang hakekatnya hasil olahan masyarakat kecil tentu ada baiknya turut menjadi menu wajib dalam berbuka. Karena dengan kita membelinya kita pun membantu masyarakat ini menikmati keuntungan yang biasanya dipergunakan untuk menghadapi lebaran.
Berburu takjil yang hakekatnya untuk digunakan berbuka puasa yang tentu saja berpahala ditambah lagi dengan kita membeli makanan yang asli Indoesia tersebut sebagai langkah menjaga warisan tradisi masyarakat kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI