Jika menulis adalah sebuah usaha yang diatkan baik mudah-mudahan akan berbuah kebaikan pula.
Begitu pula jika ternyata menulis justru diniatkan keburukan, maka keburukan pun akan kembali kepadanya.
Jika menulis yang buruk berakibat buruk dan dosa, maka penulisnya pun akan mendapatkan balasan yang setimpal. Bukan hanya kutbah-kutbah seperti di dalam masjid, karena menulis humor untuk membuat orang tertawa pun mendapatkan satu kebaikan. Menulis fiksi yang berdampak pada perubahan sikap pembaca yang awalnya begitu jahat, secara perlahan mengalami lunak hatinya, ini pun bisa dikategorikan kebaikan.
Apalagi di bulan Ramadhan, ketika menulis karena diniatkan menebarkan manfaat maka ganjarannya akan berlipat ganda.Â
Yang pasti target menulis setiap hari tentang kebaikan adalah hal ternikmat dan teristimewa dalam menyambut bulan yang penuh rahmat dan ampunan tersebut.
Memulai untuk mengaji dan mengkaji Alqur'an dan Hadits lalu menyampaikannya pada orang lain akan bernilai ibadah. Namun semua itu perlu memiliki pengetahuan yang cukup agar para pembaca tidak salah dalam memahami ilmu yang disampaikan.
Saya dan boleh jadi penulis lain di kompasiana dan media manapun memiliki usia yang tidak lama dan boleh jadi tidak memiliki cukup harta untuk disumbangkan, maka melalui tulisan-tulisan yang bermanfaat itulah ladang amal di akhirat kelak.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H