Alhamdulillah pagi ini sembari beristirahat, saya sempatkan bersyukur atas nikmat Tuhan YME, pagi-pagi sudah menikmati sarapan dan sudah bertemu banyak orang.Â
Dan bersyukur lagi, orang-orang yang dicintai masih diberikan kesehatan. Sekaligus melihat senyum para petani karena padinya sudah mulai dituai.Â
Nampaknya mereka bergitu berbahagia karena harganya masih bisa menutup modal. Dan kebetulan sebentar lagi kan puasa Ramadhan, berharap panen ini bisa untuk modal beribadah di bulan itu.
Sembari menikmati gorengan yang dibeli di Kantin Sekolah, tiba-tiba saya melihat beranda facebook yang isinya ribut-ribut yang terjadi di acara Car Free Day (CFD) Jakarta.Â
Selayaknya sebuah moment untuk bisa berkumpul dan bersilaturrahmi, tentu hendaknya bisa diisi dengan silaturrahmi.Â
Bertemu sahabat atau sang tokoh pun juga boleh. Yang penting kemasannya bisa untuk menyambung rasa kangen karena aktivitas yang padat.
Melihat screen shoot yang dibagikan saya sih kaget, mengapa acara yang seharusnya untuk relax ternyata tidak relax lagi.Â
Semestinya bisa bertemu kawan lama, justru tercoreng dengan aksi yang justru merusak citra CFD sendiri. Lagi pula CFD kan memang ingin menghindari kebisingan kendaraan (mobil) dan pengapnya asap, mengapa justru dihiasi oleh keributan?Â
Menurut saya sungguh aneh sekali. Dan nggak banget loh. Sebab bagaimanapun acaranya kalau berujung keributan kan gak asyik. Ya kaan?
Terlepas dari keributan di CFD Jakarta, saya tidak mau terlibat keributan tersebut. Apakah murni kesalahan kerumunan orang yang katanya mem-bully, atau justru orang yang mengaku sebagai korban.Â
Maklum, saat ini lagi tahun panas, jadi boleh jadi semua moment yang adem, bisa menjadi panas.