Seseorang yang selalu saja dibully  atau mengalami perundungan, biasanya akan mengetuk hati orang-orang yang hendak memilihnya. Meskipun memang tidak ada istilah "kasihan" dalam politik. Tapi karena yang memilih rakyat yang mudah sekali tersentuh hatinya akan penderitaan orang lain maka memilih yang dianggap menderita sebuah keniscayaan.Â
Namun sebaliknya, jika memang para pemimpin adalah sosok-sosok yang berwibawa tentulah akan menjaga wibawanya sendiri dan wibawa orang lain, tak akan mengurangi nama besar seseorang meskipun dia membesarkan orang lain.
Semakin bijak para politisi dan semakin rendah hati, itu akan menunjukkan kualitas calon pemimpin itu sendiri.Â
Dan yang paling penting adalah meredam pergolakan di tingkat bawah adalah lebih utama dibandingkan kemenangan yang berujung pada kehancuran "mental" manusia-manusia Indonesia yang semestinya menjaga akhlakul karimah. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H