Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pak Prabowo, Jangan Remehkan Pak Jokowi

18 April 2018   14:52 Diperbarui: 19 April 2018   07:02 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika ternyata saat ini mungkin tengah menghadapi serangan untuk tidak memilih beliau yang kedua kali, tentu ini sebuah tindakan yang meremehkan sang Presiden. Meskipun tagar yang booming di media sosial itu bisa saja dianggap membahayakan, namun yakinlah bahwa usaha itu tidak akan melupakan hasil. 

Presiden yang dianggap mampu menyejahterakan rakyat tentu tidak perlu risau dalam kontestasi politik. Tidak perlu khawatir hingga media sosial hendak diberangus karena justru merusak nama baik Presiden karena dianggap sensitif atas serangan media sosial.

Tapi itu hak seorang pemimpin negara, selama masih memiliki kekuasaan tertinggi, maka semua kebijakan bisa dilakukan. Termasuk menutup semua kran demokrasi dan kembali ke masa kerajaan dulu. 

Meskipun tidak ada jaminan dengan diberangusnya facebook, twitter dls. akan mengubah kondisi Indonesia.  Sedangkan yang paling merugi adalah orang-orang yang sudah sukses membangun bisnis di facebook. Mereka harus gigit jari karena lapak usahanya bisa tutup termasuk para TKI, jadi sulit jika ingin berkomunikasi dengan sanak keluarganya di kampung. 

Toh, payung penegakan hukum bagi orang yang melakukan penghasutan dan fitnah di fb sudah jelas undang-undangnya. Tinggal tangkap saja karena dianggap membuat rusuh, langsung beres.

Menjaga Wibawa Lawan Politik Bukanlah Suatu Kejelekan

Sebagai sosok yang memiliki citra yang tangguh, siapapun tokoh politik mbok ya menahan diri untuk bermain kata-kata yang justru merusak suasana. Entah Pak Prabowo maupun Pak Jokowi saat ini menjadi pusat perhatian publik. Belum lagi pak Amien Rais pun adalah tokoh yang dikenal sebagai tokoh reformasi. 

Tapi mengapa ungkapan-ungkapan yang dikeluarkan justru bisa memicu permusuhan dan kebencian pada tokoh dan tentu partai politiknya. Padalah kita sepakat bahwa sistem yang ingin dibangun adalah demokrasi dan pemilihannya secara langsung. Jadi pernyataan yang menebar kebencian justru membuat suasana semakin keruh. 

Seandainya sebuah partai memang memiliki citra buruk, tentu rakyat yang akan menentukan sendiri nasibnya. Tidak usah diajari untuk memusuhi apalagi membenci demokrasi.

Jika suasana keruh terus disulut dan digoreng, maka besar kemungkinan pesta demokrasi menjadi "gosong" yang sudah pasti pahit dan gak enak dimakan. Kalau demokrasi kita masih setengah-setengah dan tidak menerima perbedaan di masyarakat tentu justru akan merusak sistem demokrasi itu sendiri. 

Begitu pula mengapa semua orang mesti menjaga wibawa lawan politiknya, karena kebanyakan yang direndahkan justru bisa menjadi pemenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun