Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pembelajaran Vokasional dan Memaknai Kehidupan

17 April 2018   20:22 Diperbarui: 18 April 2018   09:17 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa karya siswa yang memanfaatkan limbah sekam menjadi produk kerajinan kreatif (doc. pribadi)

Siswa yang tengah berlatih membatik (dok. pribadi)
Siswa yang tengah berlatih membatik (dok. pribadi)
Membekali siswa dengan pembelajaran bermakna

Setiap pendidik tentu memaklumi bahwa tugas guru tidak bisa dianggap mudah, meskipun hakekatnya mudah jika memahami cara melakukannya. Meskipun mudah, pemahaman akan perbedaan karakteristik siswa-siswinya amatlah diperlukan. Hal ini dimaksudkan agar para siswa benar-benar menentukan sendiri keterampilan yang dibutuhkan dan mereka cenderung untuk mempelajarinya. 

Ada banyak potensi yang bisa diasah dan diolah agar potensi itu benar-benar dioptimalkan untuk kehidupan masa depan. Membekali diri dengan pendidikan yang nantinya memberikan makna yang dalam bagi kehidupan mereka. 

Salah satu wahana pertunjukan kreativitas siswa ABK (doc. pribadi)
Salah satu wahana pertunjukan kreativitas siswa ABK (doc. pribadi)
Karakteristik pembelajaran siswa berkebutuhan khusus

Mendidik anak berkebutuhan khusus tidak semudah membuat adonan kue lantaran mereka memiliki kemampuan akal dan kecenderungan berbeda. Meskipun kelemahan siswa tidak menjadi tolak ukur pengembangan diri,  karena fokus pembelajarannya adalah mengembangkan kreativitas,  daya imajinasi dalam menyelesaikan setiap persoalan yang muncul untuk kemudian mereka mampu menggunakan kelebihan yang dimiliki dalam semua aspek kehidupan.

Siswa yang sedang belajar membatik (dok.pribadi)
Siswa yang sedang belajar membatik (dok.pribadi)
Tidak semudah membuat kue lantaran berbeda antara manusia dengan makhluk lainnya. Berbeda antara makhluk yang bernyawa dengan benda mati. Dan hakekatnya mendidik itu "seharusnya" mudah dan tidak dipersulit apalagi mempersulit. 

Memang sulit mendidik manusia menjadi sempurna, tapi tidak ada kesulitan yang tidak ada jalan keluarnya. Karena semua usaha manusia tentu memiliki peluang untuk menyelesaikannya meskipun dengan beragam cara.

Mudahnya atau sulitnya dalam mendidik  atau mengajar bisa berkaitan dengan guru sebagai sang pembelajar, seperti dalam konteks pembelajaran yang mengacu Kurikulum Nasional (K-13) saat ini semestinya seorang siswa benar-benar menjadi subyek pembelajaran. Subjek pembelajaran menjadi pondasi yang membentuk karakteristik pembelajaran tadi menjadi menarik dan bermakna (meaningfull learning).

Menurut Ausubel (Dahar, 1996 : 112) pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.

Setiap siswa diharapkan dapat menerima informasi yang baru dikaitkan dengan informasi yang telah dimilikinya yang kemudian dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Di antara pembelajaran yang bermakna adalah bagaimana seorang siswa mempelajari dengan pengetahuan yang sudah dipelajari sebelumnya dalam wujud pembelajaran vocational.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun