Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Seandainya Rina "Hidung Pesek" Melihat Istriku

22 November 2017   17:40 Diperbarui: 24 November 2017   13:24 2104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh kasihan ya, tiba-tiba seorang artis menjadi terkenal karena melepas hijabnya? Iya, kata si Fulan. Tapi lain lagi kataku "Sungguh Rina tidak tahu atau belum mengerti betapa sulitnya menjaga akidah ala istriku. Di negeri orang yang kebetulan bukan negeri seperti Indonesia, nyatanya sulit untuk sekedar memakai Hijab atau jilbab. 

Itulah anehnya mengapa seorang artis begitu mudahnya mempermainkan keyakinan dan agamanya, yang boleh jadi karena tuntutan pekerjaan, atau karena ingin dianggap sebagai pembela kebebasan berpakaian. Bahkan tak hanya persoalan melepas jilbab saja yang bisa jadi menjadi alasan pembenaran kelompok tertentu yang nota bene pendukung Rina, karena sampai saat inipun pola untuk membiarkan wanita melucuti seluruh tubuhnya pun mulai digaungkan. Benar-benar sangat aneh.

Tidak hanya saat ini ketika aksi heboh penyesalan mengapa ia memakai jilbab, karena penggagas aksi kebebasam sudah menyuarakan aksi untuk membiarkan para wanita bertelanjang ria. Silakan saudara lihat di youtube aksi-aksi yang menentang hukum Islam ditegakkan dengan alasan kebebasan individu.

Dan anehnya, seorang ulama yang saya sebut sebagai ustadz yang blak-blakan berbicara tentang aksi mbak Rina itu justru malah jadi bulan-bulanan media dan netizen yang tidak sepaham dengan beliau. 

Bolehlah beliau disalahkan karena menunjuk kata "pesek" dan "jelek" karena reaksi dari ucapan Rina Nose yang seakan-akan tidak menghargai hukum agamanya sendiri.

 Tentu sikap dan ucapan Rina Nose justeru lebih bisa berdampak pada pandangan perempuan yang nge-fans padanya. Oh ternyata berjilbab justeru tidak membuatnya nyaman. Dampaknya bagi perempuan yang kurang mendalam keimanannya bisa saja terjebak pada aksi "nekat" itu.

Karena aksi nekat Rina Nose, apa yang didapat? Nama semakin melambung dengan aksi yang sebenarnya menentang hukum Islam. Sedangkan sang Ustad tetap saja dibully lantaran menentang wanita yang ingin melucuti pakaiannya itu.

Jika Rina bertanya pada Istriku

Loh, kenapa sang seleb itu mesti bertanya pada istriku yang hanya sebagai buruh atau pekerja di negeri orang itu? Gak penting banget. Beda level lah jika dibandingkan dengan artis yang terkenal dengan kepesekannya itu.

Itu menurutmu. Padahal posisinya adalah betapa sulitnya menutup aurat, karena berada dalam komunitas dan budaya yang sama sekali jauh dari kata agamis. 

Memakai penutup aurat dianggap sebagai tindakan yang aneh dan tidak sesuai budaya mereka. Bahkan ada yang sampai menganggap pakaian itu adalah pakaiannya seorang teroris. Pakaian yang hakekatnya memang diajarkan dalam agama itu cukup sulit untuk dikenakan, dan bisa mengenakannya karena sembunyi-sembunyi atau saat-saat tertentu.

Mungkin, Indonesia masih cukup ramah dengam penutup aurat ini-meskipun ada sekelompok orang yang justru menggap pakaian Islami ini sebagai budaya Arab, toh Indonesia begitu ramah dan peduli akan nilai etika dan begitu tinggi menjunjung kehormatan wanita. Sedangkan di luar negeri jangan berharap kita bisa sesuka hati memakai pakaian muslimah. 

Pernah pula sama nasibnya ketika seorang wanita muslim yang taat di Eropa yang dipecat dari pekerjaannya lantaran memakai hijab. Betapa sulit mereka mendapat hak-haknya dalam berpakaian. Padahal pakaian itu sama sekali tidak mengganggu.

Seorang pekerja di negara non muslim terpaksa harus melepas jilbabmya lantaran harus menyesuaikan budaya mereka. Tak terbilang berapa wanita yang terisak karena sulitnya berjuang dalam keimanan ini.

Mungkin bagi Rina Nose, perjuangan mereka yang ingin tetap istiqamah dalam keimanannya dianggap tidak penting. Padahal perjuangan itu amatlah sulit. Masih beruntung tidak semua melarang karena ada yang bersikap tidak peduli atas kebiasaan yang dilakukan orang lain.

Mbak Rina, menjadi Muslimah itu memang tidak mudah

Memakai hijab atau jilbab hakekatnya adalah kewajiban seorang muslimah. Meskipun ada ulama yang menganggap tidak wajib, akan tapi kewajiban menutup aurat jelas tersurat dalam kitab suci Al Qur'an.

Tapi, lagi-lagi godaan syahwat dan boleh jadi karena popularitas, memakai hijab adalah sesuatu yang menyiksa. Padahal diluar sana para fans mu sudah mulai mengenakan hijab karena mengikuti gaya hidupmu.

Dan kini, ternyata begitu mudah menanggalkannya dan menyesal karena memakai hijab. Dampaknya, mereka pun kini mencibirmu dan tentu meninggalkanmu.

Tapi.. Terserah sajalah, itu semua urusanmu dan tidak berkaitan dengan istriku apalagi diriku karena bukan keluargamu. Apalagi akhirat kan memang urusan masing-masing tak memandang siapa dirimu.

Semoga keluargaku selalu istiqamah dalam agama dan tak lagi meniru kebiasaanmu.

Mohon maaf jika tulisan "pesek" ini kurang berkenan.

Salam

Gambar: tribunmanado.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun