Musnahnya Musuh Alami Wereng
Ada benarnya memang setiap hama pastilah ada musuh alaminya, dan itu sudah dipahami oleh petani sejak masa lampau. Seperti misalnya tikus musuh alaminya adalah ular sawah, wereng musuh alaminya adalah laba-laba dan lain sebagainya. Tapi seiring perjalanan waktu hampir semua jenis musuh alami ini musnah karena terpapar racun bersama-sama ketika melakukan penyemprotan hama.
Terang sekali, dengan hilangnya musuh alami ini justru merugikan petani dan tentu saja berdampak semakin luas hingga bertahun-tahun untuk mengembalikan populasi musuh alami itu bisa muncul lagi. Dan seandainya dilakukan penyemprotan, semestinya tidak membunuh hewan yang bukan hama. Tapi sekali lagi obat kimia pembunuh serangga tentu tidak memilih-milih mana yang akan dibasmi lantaran masih sama-sama mati jika terkena racun.
Minimnya Penggunaan Obat Alami dari Bahan Tradisional
Dengan kondisi petani saat ini, maka semestinya para penyuluh pertanian (PPL) cepat tanggap dengan keluhan warganya dengan melakukan pencegahan secara terpadu dan memberikan informasi terkait obat-obatan yang sesuai agar persoalan wereng yang sejatinya sudah lama tidak muncul segera dapat diatasi. Seperti memanfaatkan gadung sebagai salah satu pengusir hama walang sangit, seperti yang dilakukan beberapa petani tempo dulu. Apalagi sebentar lagi adalah musim rendeng, di mana para petani mesti mempersiapkan segala macam kebutuhan menanam padi dari mulai benih, pupuk dan obat-obatan yang berkualitas agar kualitas pertanian masyarakat semakin baik, minimal dapat dipertahankan mutu produksinya.
Dan yang menjadi catatan penting pemerintah saat ini adalah, dengan kegagalan petani menghasilkan padi yang bermutu, maka target pemenuhan beras skala nasional akan sulit tercapai, dampaknya rasio kuota import beras akan bertambah.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H