Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hama Wereng Menyerang, Lampung Terancam Alami Puso

9 Agustus 2016   03:08 Diperbarui: 9 Agustus 2016   16:53 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: republika.co.id

Musnahnya Musuh Alami Wereng
Ada benarnya memang setiap hama pastilah ada musuh alaminya, dan itu sudah dipahami oleh petani sejak masa lampau. Seperti misalnya tikus musuh alaminya adalah ular sawah, wereng musuh alaminya adalah laba-laba dan lain sebagainya. Tapi seiring perjalanan waktu hampir semua jenis musuh alami ini musnah karena terpapar racun bersama-sama ketika melakukan penyemprotan hama.

Terang sekali, dengan hilangnya musuh alami ini justru merugikan petani dan tentu saja berdampak semakin luas hingga bertahun-tahun untuk mengembalikan populasi musuh alami itu bisa muncul lagi. Dan seandainya dilakukan penyemprotan, semestinya tidak membunuh hewan yang bukan hama. Tapi sekali lagi obat kimia pembunuh serangga tentu tidak memilih-milih mana yang akan dibasmi lantaran masih sama-sama mati jika terkena racun.

Minimnya Penggunaan Obat Alami dari Bahan Tradisional
Dengan kondisi petani saat ini, maka semestinya para penyuluh pertanian (PPL) cepat tanggap dengan keluhan warganya dengan melakukan pencegahan secara terpadu dan memberikan informasi terkait obat-obatan yang sesuai agar persoalan wereng yang sejatinya sudah lama tidak muncul segera dapat diatasi. Seperti memanfaatkan gadung sebagai salah satu pengusir hama walang sangit, seperti yang dilakukan beberapa petani tempo dulu. Apalagi sebentar lagi adalah musim rendeng, di mana para petani mesti mempersiapkan segala macam kebutuhan menanam padi dari mulai benih, pupuk dan obat-obatan yang berkualitas agar kualitas pertanian masyarakat semakin baik, minimal dapat dipertahankan mutu produksinya.

Dan yang menjadi catatan penting pemerintah saat ini adalah, dengan kegagalan petani menghasilkan padi yang bermutu, maka target pemenuhan beras skala nasional akan sulit tercapai, dampaknya rasio kuota import beras akan bertambah.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun