Beberapa waktu lalu saya membeli sekantung kecil berisi setengah kiloan ikan bandeng seharga Rp 7.500. Â Harga itu lumayan murah untuk dua kali mempersiapkan santap berbuka puasa. Dan sepertinya jika harga di tingkat pengecer untuk ukuran perkilogram seharga Rp 15.000 tentu harganya masih terjangkau dan lebih mudah dibandingkan harga telur yang bisa mencapai 20.000 / kg. Harga ikan itu sudah ada di tangan pengecer. Mungkin jika di pasar jauh lebih murah kisaran Rp 10.000 - Rp 12.000 perkilogram.
Melihat harga ikan yang begitu murah tentunya bisa menjadi alternatif masyarakat bawah untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya. Tak perlu memikirkan berapa harga daging sapi karena justru membuat naik darah, lantaran masyarakat bawah tetap saja tak mampu membeli. Namun bagaimana menyediakan ikan laut segar yang mudah dengan kandungan gizi yang tak kalah dengan daging justru menjadi alternatif yang lebih baik. Dan yang lebih penting, mengubah imej masyarakat bahwa memakan ikan itu tak lebih buruk dari memakan daging jika dilihat dari nilai gizinya.Â
Dan yang semestinya digaris bawahi bahwa amat tidak penting banget media dan pemerintah meributkan harga daging yang mahal, ketika ikan laut di tanah air sangat melimpah. Jika ikan laut itu disubsidi dibandingkan mensubsidi daging sapi maka masyarakat Indonesia akan menikmati ikan laut yang segar dengan harga yang murah. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H