Saya menduga, Lampung yang memiliki indeks kejahatan di jalanan cukup tinggi sepertinya karena pengaruh penggunaan narkoba yang juga tinggi. Dan saya pun pernah mendengarkan pembicaraan dua sosok pemuda yang tidak saya ketahui, membicarakan barang haram itu. Entahlah, Lampung sepertinya juga menjadi sasaran empuk bagi pengedar narkoba.
Dengan penghasilan yang besar jika berhasil mendapatkan pelanggan tetap, maka narkoba adalah satu-satunya barang yang dianggap menguntungkan. Si pedagang tidak usah repot mencari pembeli, asalkan mereka sudah mendapatkan satu pelanggan, maka pelanggan lain akan berdatangan. Iiih mengerikan sekali, bukan?Â
Dengan sekali memakai, mereka ketagihan, setelah setahun, dua tahun sampai lima tahun tubuh sudah tidak berbentuk lagi karena serangan narkoba ini. Orang yang mulanya terlihat cantik dan ganteng, setelah beberapa tahun terlihat sekali seperti mayat hidup lantaran tubuhnya kurus kering dan tinggal tulang berbungkus kulit saja. Dan kebanyakan mereka sudah tidak bisa direhabilitasi. Nah kalau sudah tidak bisa direhabilitasi maka sudah dapat dipastikan nyawa pun akan melayang.
Efek lain karena menggunakan narkoba adalah ketika tiba-tiba penggunanya tertular HIV atau Aids, virus ini menular melalui jarum suntik yang digunakan secara bergantian. Belum lagi penyakit hepatitis A dan serangan penyakit lain yang berbahaya bagi tubuh.
Betapa tubuh ini sudah tidak lagi berguna bagi pemakainya jika narkoba sudah tidak bisa dihentikan. Beruntung bagi korban yang bisa disembuhkan dan taubat untuk tidak mengonsumsinya lagi. Tapi hanya beberapa orang saja yang mampu melakukannya. Itupun dengan biaya yang mahal jika ingin direhabilitasi secara mandiri.
Sekali lagi, jangan pernah mencoba barang sekalipun, karena sekali Anda terjerat, maka kehidupan anda sudah terkontrol oleh narkoba. Dan kematian menjadi salah satu akibat jika Anda sudah mengonsumsinya.
WASPADALAH!!!!
SalamÂ
Metro, Lampung, 18/4/2016
Sumber : Hasil pembinaan bagi Satgas narkoba di Kota Metro Lampung (15/4/2016)
Â