[caption caption="Gambar emoticon di Facebook (sumber: Facebook.com)"][/caption]Saya penasaran loh dengan tulisan teman yang katanya Facebook sudah membuat gambar emoticon beraneka bentuk, ada yang suka, yang biasanya juga muncul sebelum emoticon ini dibuat karena kalau sudah friend biasanya gak sungkan-sungkan memberikan tanda LIKE itu, lantaran pembaca status itu memang suka dengan status teman.Â
Meskipun kadangkala kita menyukai status bukan karena suka, tapi gak enak hati. Si pembaca khawatir dibully, dinyinyir atau dianggap tidak kawan lagi. Dan lebih seram lagi kalau ujung-ujungnya disindir-sindir. "Hai loe, dah lama gak LIKE gua, kenapa sih loe? Apa sudah gak kenel gua lagi?". Atau ungkapan lagi yang boleh jadi bervariasi antara member satu dengan member lainnya.Â
Sama seperti di Facebook, di Kompasiana pun sejatinya kita diberikan keleluasan dan kebebasan berpikir serta  berpendapat terhadap tulisan kita, termasuk bagaimana kita menanggapi tulisan teman-teman. Apakah kita sekedar menengok sebentar lalu ngiprit (kabur) atau membacanya sampai selesai. Hit and run istilahnya. Setelah selesai malah bergumam "walah, tulisan kayak gini bisa HL, adminnya buta kali' ya?". Atau secara jujur menuliskan komentar lantaran gak enak hati. Ini masih mending sih, dia mau berkomentar, lah gimana kalau berkomentar tapi isinya menyakitkan. Misalnya : "mas tulisamu iku loh parah banget, gak pantes koe nulis nang Kompasiana".  (Mas tulisan kamu jelek banget, gak pantas kamu nulis di Kompasiana).
Tapi itulah penilaian, ekspresi dari kejujuran hati si pembaca, apakah ia benar-benar suka karena "teman" atau suka karena memang isinya yg pantas untuk disukai. Begitu pula jika tak suka, pun bisa disuarakan di situ. Boleh dengan kemarahan atau tidak memberikan like sama sekali. Yang pasti, semua bentuk penilaian itu murni keluar dari hati nurani.
***
Apa sebenarnya makna-makna dari emoticon di Facebook?
JEMPOL (LIKE)
Menurut saya loh, entah apa yang melatar belakangi Mark Zuckerberg. membuat emoticon tanda jempol itu? Apakah ia memberikan kesempatan kepada semua member Facebook untuk berusaha menyukai status apapun yang ia baca. Bahkan kalau perlu sebelum orang lain menyukai status itu, yang punya status semestinya berpuas diri dan membubuhkan tanda like di statusnya itu.
Wujud nyata bahwa status yang ditulis benar-benar ia inginkan. Bukan sekedar omong kosong atau sumpah serapah. Atau sebagai pelampiasan ungkapan perasaan yang menyakitkan. Jadi ketika ia menulis status itu, ia berharap bukan dirinya sendiri yang suka, orang lainnya kalau bisa ya suka. Jadi dengan member sebanyak 1800 orang semestinya menyukai status kita. Tapi ya itu tadi, di antara friend list yang ada di akun Facebook kita tentu di antara mereka banyak yang tidak aktif lagi. Atau karena jeda penayangan status di fb cukup cepat, maka banyak teman yang tidak tahu status apa yang telah kita buat atau luncurkan.
Maka pantas saja, ketika kita menulis status, paling-paling yang LIKE hanya beberapa gelintir orang. Boleh jadi juga karena ia sebenarnya kadung berteman dan emoh menghapus pertemanan karena gak enak hati, jadi meskipun melihat status yang katanya teman, maka seolah-olah tidak melihatnya. Abaikan saja.
Sama seperti di Kompasiana, meskipun setiap hari ada ratusan artikel, fiksi maupun non fiksi, maka tak jarang hanya beberapa gelintir orang yang bersedia membuka. Membuka belum tentu membaca lantaran isinya kurang menarik, tidak aktual atau justru membosankan. Atau lebih dari itu isinya yang kurang berkenan kepada pembaca, maka tak ingin ia melihat lebih lama lagi apalagi menitipkan komentar dan penilaian di sana.
Seandainya kompasiana juga memuat penilaian "tidak suka" maka ada banyak penilaian yang boleh jadi banyak tidak sukanya. Apalagi menilai tulisan saya ...hehehe.
HATI PUTIH (LOVE)
Saya menyebutkan lambang itu adalah hati merah, karena bentuknya seperti hati atau jantung. Biasanya yang menyukai simbol ini orang yang benar-benar menyukai, mencintai dengan sepenuh hati. Boleh terhadap orangnya, pesan tersirat dari statusnya atau karena sudah menjadi kawan lama. Nah, simbol ini akan mewakili orang-orang yang benar-benar perhatian terhadap status teman-temannya. Ia akan suka sekali jika teman Facebooknya membuat status. Jangankan status yang bermanfaat, menginspirasi atau apalah-apalah, karena status ecek-ecek pun kalau cinta, ya sudah dikasih simbol itu.
Tapi, jika dikerucutkan siapa sebenarnya yang berhak memiliki emoticon ini adalah muda-mudi, atau pasangan yang saling mencintai. Ah mungkin saja salah.
ORANG TERTAWA LEBAR (HAHA)
Emosicon ini identik menilai sebuah status itu lucu, atau justru pembaca status menganggap status itu pantas untuk ditertawakan. Istilahnya saking jeleknya status, si pembaca langsung saja memberikan tanda ini untuk mengungkapkan bahwa status temannya gak layak banget.Â
Kalau bukan mengejek, tentulah ia benar-benar tertawa karena memang lucu. Teman-teman sejati dan kawan lama yang sudah lama tak bersua bisa saja menggunakan emosicon ini demi membuat kelucuan. Rasa sedih yang lama tak bertemu, maka bisa terobati dengan tertawa selebar-lebarnya. Tidak ada beban.
ORANG KAGET (WOW)
Gimana ya menyebut emosicon ini? Apakah identik dengan kaget atau heran dengan status teman. Yang jelas dengan mengklik emosicon ini biasanya orang yang membaca sesuatu yang tidak biasanya. Beda banget dengan status yang lalu-lalu. Atau boleh jadi ia terkejut ketika orang-orang yang menjadi incarannya justru diam-diam mengungkapkan perasaannya dengan tulus. Heran kan elo? Setelah heran pastilah sosok yang membaca status itu berpikir sejenak dengan apa yang terjadi. Untuk selebihnya membalas status itu dengan kata-kata manis atau justru sebaliknya.
ORANG SEDIH (SAD)
Pernahkah Anda membaca status langsung ingin meneteskan air mata? Atau ingin meluapkan ekspresi kecewa yang tidak ketulungan? Jika pernah, maka emoticon ini kayaknya yang paling tepat. Pembaca merasa sedih karena teman telah tertimpa musibah. Atau cintanya ditolak oleh orang yang selama ini dicintainya. Atau justru karena ia mendapatkan informasi karena usahanya bangkrut. Tentu ungkapan kekecewaan yang berakhir kesedihan terangkum di sini.
ORANG MARAH (ANGRY)
Siapa sih yang tidak pernah marah? Manusiawi sekali jika kita pernah marah. Begitu pula ketika membaca status teman yang kadang bikin nyesek di dada. Isinya penuh kebencian, permusuhan dan adudomba. Atau karena memang pembaca status itu yang lagi jutex, meskipun statusnya baik-baik saja, ia tak puas kalau tidak meluapkan kemarahannya pada si pembuat status.
Yang unik di sini adalah, siapa saja yang sudah kenal atau tidak, boleh saja menggunakan emoticon tersebut untuk meredam emosi. Karena meredam emosi dengan hanya menempel simbol amarah lebih baik dibandingkan meluapkannya dengan status-status balasan yang justru menambah masalah baru.
Yang pasti, berwujud apapun emoticon tersebut, Facebooker bisa memilih mana yang paling tepat momennya. Bukan kayak dulu-dulu, mau suka mau tidak emoticonnya tetap saja gambar jempol. Padahal kita pun ingin menilai tidak suka. Seperti di Youtube itu, kalau kita tidak suka videonya maka kita akan mengklik emosicon jempol terbalik. Suka, cinta, tertawa, heran, sedih maupun marah adalah ekspresi.
Jangan pernah menenggelamkan ekspresi hati kita demi status yang tidak kita sukai.
Beberapa penjelasan itu, boleh saja menurut pembuatnya adalah kekeliruan, karena saya hanyalah menilai sejauh yang saya pahami. Kalau salah ya harap maklum. Karena tulisan ini juga untuk humor-humoran saja... hehe
Salam
Metro, Lampung, 27-2-2016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI