Dua kategori ini tentu saja sudah memperjelas kondisi sebenarnya, bahwa orang-orang yang mempunyai abnormalitas seksual tidak hanya karena bawaan sejak lahir, tapi ada juga yang karena penyakit mental yang ditularkan oleh kawan akrabnya. Boleh jadi si Fulan pernah mengalami tindakan kekerasan oleh orang-orang yang juga memiliki kelainan seksual, karena menurut para psikolog, ada ekses negatif yang terjadi pada korban pelecehan seksual (sodomi) terhadap prilaku seksualnya.
Apa yang meski kita perbuat terhadap penyimpangan seksual ini?
Sebagai bagian dari masyarakat, kita mesti mengawasi lingkungan kita, terutama keluarga sendiri dari pergaulan yang menyimpang. Memberikan bimbingan tentang status kepribadian yang benar serta memberikan arahan bagaimana memilih teman bergaul dan cara bergaul agar tidak terjerumus pada prilaku penyimpangan seksual. Yang perlu diingat, kelainan seksual bisa dari lahir dan bisa juga akibat pergaulan atau pelecehan seksual dari orang-orang yang mengidap penyimpangan seksual pula.
Menjauhkan lingkungan dan keluarga dari tontonan yang justru menunjukkan prilaku-prilaku kelainan seksual lantaran tontonan memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap pengaruh kepribadian seseorang. Sebagaimana menurut penjelasan para psikolog pula.
Berusaha menyadarkan dan mengajak ke jalan yang benar kepada siapa saja yang kadung mengidap kelainan seksual, mudah-mudahan dengan penyadaran dan bimbingan agama mereka akan berprilaku normal seperti yang diridhoi Tuhan. Yang pasti, tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan asal mau bertobat ke jalan yang benar.
Salam
Metro, Lampung, 23-2-2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H