Yang penting, doa dan harapan saya semoga acara yang diselenggarakan berjalan aman dan sukses. Semoga pernikahan beliau selalu diridhoi Allah SWT dan menjadi keluarga Samara dan penuh rahmat dengan keturunan yang mengagumkan.
Di Bandung Bertemu Kompasianer, di Makassar tidak
Sebenarnya setiap orang ingin bisa bertatap muka atau bermuajahah dengan orang yang dikenalnya. Lantaran apalah artinya kalau hanya dunia maya, kadang fajah dan tutur sapanya tidak sama dengan aslinya. Meskipun ada pula yang dari profil dan cara berturut sapa sama ketika bertemu di dunia nyata. Semua tergantung pada pribadi masing-masing.
Begitu pula ketika saya berada di Makassar, saya berharap bisa bertemu dengan sahabat Kompasianer lain, yang menurut Pak Tubagus Encep, Pak Muhammad Armand berasal dari daerah ini. Dan saya menulis status mudah-mudahan teman-teman facebook bisa saya temui di sana. Bolehlah saya yang datang, atau beliau yang mendatangi saya.Â
Tapi lagi-lagi mungkin domisili kompasianer tersebut jauh dari hotel yang saya tempati, serta kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan, maka saya memakluminya. Padahal saat berada di sana itulah moment penting ketika saya bisa bertemu dengan sosok yang saya kagumi itu. Lagi-lagi situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Tak hanya Pak Muhammad Armand, karena boleh jadi ada berjibun kompasianer lain yang belum saya kenali lantaran di antara mereka menggunakan akun samaran.
Meskipun demikian, saya tetap salut dengan Pak Muhammad Armand sebagai kompasianer idola saya, tapi saya kecewa lantaran saya tidak bisa bertemu dengan sang idola.
Terimakasih bang Mukti Ali, gak nyangka loh kompasianer beken ini mau bertemu dengan saya wong ndeso ini. Beruntung saya bisa kopdaran dengan beliau dan lebih mengenalnya sebagai sahabat yang baik di antara kompasianer-kompasianer idola. Mohon maaf jika tulisan ini kurang berkenan bagi semua.
Salam dari Lampung
Baca juga tulisan ane yang laen ya bro :)
http://www.kompasiana.com/maliamiruddin/ke-mana-nasib-para-guru-pasca-ukg_564e925bf67a610d05320d11