Namun demikian, dengan kondisi yang dialami mbak Ifani, tak kan melupakan betapa mbak Ifani selalu saja membalas komentar-komentar saya di Kompasiana dan di FBnya. Hingga saya menganggap bahwa sosok ini adalah orangnya baik hati. Tak sombong dan ramah dengan sesama kompasianer. Sama sekali tidak menyangka bahwa ia begitu dekat dengan PK yang katanya GT itu.
Bagaimanapun juga, Mbak Ifani adalah teman maya saya, meskipun boleh jadi ketika bertemu muka, iapun akan memalingkan wajah lantaran menganggap saya tak se-level. Tapi saya tetap positif thinking bahwa kasus yang "tak sengaja" melibatkan beliau tak kan mengubah sikap saya selaku sahabat di blog kroyokan ini.
Saya berharap, mbak Ifani bisa eksis lagi, seperti mbak Vita Sinaga dan Ellen Maringka. Rasa-rasanya Kompasiana kurang greget jika tulisan-tulisan mereka tak menghiasi laman Kompasiana.
Salam dari saya....
Kompasianer ecek-ecek...
Metro Lampung, 25 September 2015Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H