Selain itu ketersediaan sarana pemenuhan kebutuhan pribadi pun masih jauh dari pantas. Sehingga amat wajar jika amat sulit mencari pegawai baru yang mau menjadi pegawai tetap dan siap menetap di daerah yang terpencil tersebut. Nah, dengan pertimbangan sulitnya melakukan rekruitmen tenaga guru dari kalangan pegawai baru maupun lama, maka program Indonesia mengajar ini adalah peluang pemerintah dan lulusan perguruan tinggi yang masih fresh graduated agar bisa tertantang dan mau berjuang di daerah yang benar-benar membutuhkan. Harapannya semua lulusan yang memang potensial diharapkan bisa membangun daerah terpencil dengan semangat pengabdian dan keilmuan yang mantap demi memajukan daerah sasaran program.
Hanya calon pendidik yang tangguhlah yang siap menjadi guru di daerah pedalaman
Sulitnya medan juang dan keterbatasan infrastruktur cukup menjadi tantangan yang berat bagi yang memiliki komitmen terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia. Tapi akan menjadi pengalaman berharga apabila calon-calon rekrutment benar-benar siap ditempatkan di daerah pedalaman. Paling tidak yang bersedia berjuang di daerah terpencil adalah sosok pendidik yang bermental baja.
Mereka masih muda, dan masih memiliki kesempatan untuk bergerak dan berkiprah dalam pemberantasan buta huruf. Berjuang dalam usaha membuat melek pendidikan bagi masyarakat daerah pedalaman. Program ini tentulah bukan program yang mudah, tapi juga bukan menjadi persoalan yang sangat sulit. Lantaran saat ini wilayah Indonesia sudah mulai bertumbuh dan berkembang seiring kemajuan jaman yang menuntut warganya semakin menggeliat demi kemajuan daerahnya.
[caption id="" align="aligncenter" width="621" caption="Gambar : Wilayah penempatan program Indonesia mengajar"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H