Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Surat Cintaku untuk Raja Saudi Arabia

1 April 2014   08:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:14 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada Yth.

Raja Abdullah bin Abdul Aziz Al Saud

di Kerajaan Arab Saudi

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh

Wahai Raja Saudi Arabia yang Saya Hormati dan Dirahmati Allah

Melalui surat ini saya sampaikan rasa hormat saya kepada Anda yang sudi menerima saudara kami untuk bekerja di negara Anda. Dan terima kasih kami ucapkan jika Anda mau membaca surat ini dengan seksama. Demi rasa kemanusiaan dan rasa senasip sepenanggungan dengan saudara kami Satinah, yang saat ini berada dalam situasi genting. Situasi di mana Satinah hendak menerima hukuman Pancung dari Kerajaan Anda.

Situasi di mana Saudara kami Satinah harus menerima ekskusi (hukuman) dari Anda. Hukuman denda yang tak sedikit dan sepertinya saudara kami ini tak kan mampu membayar kewajibannya. Meskipun seluruh hartanya Anda ambil untuk membayar diyat yang telah ditetapkan oleh lembaga pengadilan di negara Anda.

Anda pun tahu dan kami menyadari bahwa bangsa kami tentu akan mampu membayar uang diyat yang Anda minta, tapi tahukah Anda, bahwa kenapa saudara kami sebangsa Indonesia selalu mendapatkan masalah di negara Anda. Dan setiap waktu itupun saudara-saudara kami selalu dan selalu mendapatkan ujian dan cobaan dari Allah SWT. Membunuh dan melakukan perbuatan nista di mana semuanya di luar kehendak kami. Kami tak perlu menduga, bahwa tak kan mungkin saudara kami membunuh tanpa sebab yang terpaksa mereka lakukan. Keterpaksaan tatkala kehidupan mereka di negara Anda merasa terancam. Dan sifat lemah mereka yang tak mampu menahan cobaan dari Allah SWT.

Tentu kami sadar bahwa saudara kami Satinah adalah seorang muslim seperti Anda. Dan saudara kamipun mengerti bahwa membunuh hukumannya qishash. Dan kami menyadari bahwa hukuman qishash pun sejatinya tak mampu kami lewati. Sama halnya hukuman diyat yang musti mereka bayar tatkala mereka melanggar hukum yang ada di Kerajaan Anda.

Wahai Raja Saudi Arabia yang dirahmati Allah

Semakin hari semakin santer saja pemberitaan yang menyangkut salah satu saudara kami, Satinah yang berjuang mencari nafkah di negeri Anda. Sosok sederhana dengan putri yang membutuhkan biaya untuk kehidupan mereka saat ini hingga dewasa kelak. Seorang anak yang menanti kiriman dari ibunya demi meneruskan nafas kehidupan mereka. Ibu dari anak-anak lain yang bernasip sama dengan mereka tatkala ibunya meninggalkannya demi sebuah penghasilan.

Takuhah Anda wahai Raja yang kami hormati. Seandainya hukuman qishas pun telah dilakukan, maka Satinah pun tak akan bisa berbuat apa-apa. Meskipun nafasnya harus terhenti di bawah tebasan pedang Anda sekalipun, kematiannya tak kan mengembalikan kematian Saudara kami yang telah terbunuh. Dan Andaikan diyat telah dibayarkan, maka tak setetespun darah yang mengalir dari Almarhum yang dapat tergantikan. Meski dengan uang jutaan real sekalipun.

Kami yakin, bahwa tidak ada kematian yang tanpa ketentuan Allah SWT. Dan tak ada kejadian yang menimpa saudara kami selain takdir dari Allah SWT.

Anda dan kami bangsa Indonesia adalah saudara seiman dan seagama. Negara kita berkiblat yang sama. Bertuhan Allah SWT dan mengimani kenabian Muhammad SAW. Berarti kita adalah saudara yang tak patut untuk membalas sebuah kesalahan. Karena hukuman dan kematian adalah Hak Allah SWT atas hambanya. Seandainya kesamaan iman itu tak jua menyurutkan langkah penjagal untuk menghukum saudara kami Satinah, maka kami atas nama kemanusiaan mengharapkan Anda mengurungkan niat tersebut demi rasa persaudaraan sejati.

Darah memang sepatutnya dibayar darah. Tapi darah yang telah tertumpah takkan terbayarkan dengan darah yang belum tertumpah. Dan darah yang sudah mengalir takkan terlunasi dengan uang yang berlimpah.

Demikian surat cinta ini saya haturkan, Semoga Anda memberikan maklum. Semoga Anda dan Rakyat Anda senantiasa dalam rahmat Allah SWT.

Wassalamu'alaikum warohmatullahi Wabarokaatuh

Indonesia, 01-04-2014

Tertanda,

Orang Kecil

----------------------------------------------------------------------------------

Honorable.

King Abdullah bin Abdul Aziz Al Saud

The Kingdom of Saudi Arabia

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh

Honorable, King of Saudi Arabia and blessed God I Respect

Through this letter I convey my respect to you who were willing to accept our brother to work in your country. And we thank you if you want to read this letter carefully . For the sake of humanity with our brothers Satinah , which is currently in a situation where Satinah is very difficult. The situation beheaded about to receive from your kingdom .

Situations in which you must accept our Satinah execution ( punishment ) from you . Penalties and fines are not little brother looks like this is not right we can afford to pay its obligations. Despite all his possessions to take to pay diyat established by the courts in your country.

You also know, and we realize that our nation would be able to pay diyat money you requested, but you know, that why our fellow Indonesian always get problems in your country. And every time our brothers and even then always and always get the test and trial from Allah The Sacred and The Mighty. Killing and humiliating acts in which everything outside our will . We do not need to suspect, that it may not kill our brother without a cause are compelled to do . Compulsion of their lives in the country when you feel threatened . And the weak nature of those unable to withstand the trials of Allah The Sacred and The Mighty.

Of course we are aware that our brothers Satinah is a Moslem like you. And we also understand that you kill Qisas punishment. And we realize that the Qisas punishment was true we could not pass . Similarly diyat punishment that they must pay when they violate any laws in your kingdom.

Honorable, King of Saudi Arabia is blessed of God

Becoming more widely any news regarding one of our brothers , Satinah are struggling to make a living in your country. Simple figure with a daughter who require a fee for their current life to adulthood later. A daughter is waiting for her mother to continue the submission of the breath of their lives. The mother of the other children who same as with them when his mother left him for an income.

Don't you knew, Honorable king that we respect . If any penalty qishas have done, then Satinah would not be able to do anything. Although breathing should be stopped under slash your sword though, it did not restore the death of our brother 's death was killed . And Suppose diyat been paid, then there is a drop of blood from the deceased can be replaced. Even with millions of real money though .

We are sure, that there is no death without provision Allah. And nothing about what happened to our brothers in addition to the destiny of Allah The Sacred and The Mighty.

You and us are brothers and sisters of the Indonesian nation and co-religionists. We oriented the same country . Godless God and the prophethood of Muhammad. Means we are not worthy brother to avenge an error . Because the death penalty is right and Allah for his servants. If it was nevertheless shared faith to step butcher to punish our brothers Satinah , then we expect you on behalf of humanity discouraged for the sake of true brotherhood .

Blood was duly paid blood. But the blood that has been shed would be paid with the blood spilled yet. And the blood that would have flowed abundantly repaid with money .

Similarly, this love letter I said, I hope you give Feedback. May you and your people always in the grace of Allah The Sacred and The Mighty.

Wassalamu'alaikum warohmatullahi Wabarokaatuh

Indonesia, 01-04-2014

Me, Wong Cilik

______

Diterjemahkan dgn google translate. mohon maaf jika ada kesalahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun