Takuhah Anda wahai Raja yang kami hormati. Seandainya hukuman qishas pun telah dilakukan, maka Satinah pun tak akan bisa berbuat apa-apa. Meskipun nafasnya harus terhenti di bawah tebasan pedang Anda sekalipun, kematiannya tak kan mengembalikan kematian Saudara kami yang telah terbunuh. Dan Andaikan diyat telah dibayarkan, maka tak setetespun darah yang mengalir dari Almarhum yang dapat tergantikan. Meski dengan uang jutaan real sekalipun.
Kami yakin, bahwa tidak ada kematian yang tanpa ketentuan Allah SWT. Dan tak ada kejadian yang menimpa saudara kami selain takdir dari Allah SWT.
Anda dan kami bangsa Indonesia adalah saudara seiman dan seagama. Negara kita berkiblat yang sama. Bertuhan Allah SWT dan mengimani kenabian Muhammad SAW. Berarti kita adalah saudara yang tak patut untuk membalas sebuah kesalahan. Karena hukuman dan kematian adalah Hak Allah SWT atas hambanya. Seandainya kesamaan iman itu tak jua menyurutkan langkah penjagal untuk menghukum saudara kami Satinah, maka kami atas nama kemanusiaan mengharapkan Anda mengurungkan niat tersebut demi rasa persaudaraan sejati.
Darah memang sepatutnya dibayar darah. Tapi darah yang telah tertumpah takkan terbayarkan dengan darah yang belum tertumpah. Dan darah yang sudah mengalir takkan terlunasi dengan uang yang berlimpah.
Demikian surat cinta ini saya haturkan, Semoga Anda memberikan maklum. Semoga Anda dan Rakyat Anda senantiasa dalam rahmat Allah SWT.
Wassalamu'alaikum warohmatullahi Wabarokaatuh
Indonesia, 01-04-2014
Tertanda,
Orang Kecil
----------------------------------------------------------------------------------
Honorable.