Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kebudayaan Daerah dan Peningkatan Ekonomi Kerakyatan

18 Mei 2014   04:54 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:25 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dengan kreatifitas dan kepekaan melihat pasar, tidak hanya seorang desainer seperti Bapak Aan Ibrahim, semua warga Lampung pun hakekatnya dapat menciptakan peluang usaha dan menciptakan usaha kreatif yang dapat bersaing baik skala lokal, nasional maupun internasional.

Meskipun hakekatnya kegiatan-kegiatan yang diarahkan untuk memperkenalkan dan meningkatkan kreatifitas akan kebudayaan Lampung sudah dilakukan, seperti yang sering dilakukan adalah festival krakatau hakekatnya mengacu pada Perda No. 2 tahun 2008 tentang pemeliharaan kebudayaan Lampung, akan tetapi memang saat ini pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat masih belum sepenuhnya dapat dilakukan. Hal tersebut tentu saja dipengaruhi beberapa indikator seperti minimnya sumber pendanaan dan masih terbatasnya jangkauan pengelolaannya karena saat ini masih dinaungi oleh Kemenparekraf yang tentu saja membutuhkan struktur organisasi dan sistem kerja yang lebih sinkron dengan kegiatan kepariwisataan dan ekonomi kreatif. Selain terbatasnya dana yang harus dialokasikan ke wilayah kegiatan tersebut, mengingat biaya yang cukup besar yang dibutuhkan demi suksesnya kegiatan tersebut.

Namun demikian, melihat betapa tinggi antusiasme pemerintah dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung menghendaki kedepannya kegiatan pelatihan dan pembinaan generasi muda dalam bidang industri kreatif berkiblat pada budaya dan kesenian Lampung akan dilakukan. Sebagaimana disampaikan oleh Ibu Tuti, salah satu narasumber dari Disbudpar Provinsi Lampung.

Dengan semakin tingginya minat dan kreatifitas dalam menciptakan motif dan desain, baik desain tapis, sulam susuk maupun batik dengan motif Lampung, harapannya akan tercipta masyarakat yang kreatif dan berpotensi bisnis serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan home industri, industri kreatif yang mengacu pada kesenian dan kebudayaan. Tentu saja memberikan nilai tambah dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Selain itu, tentu saja kebudayaan dan kesenian Lampung tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Lampung atau Indonesia saja, akan tetapi merambah ke dunia bisnis kreatif yang bersaing dengan pengusaha-pengusaha lain di dunia.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun