Keempat, Jatuhnya MH17 pun ada yang berpendapat bahwa kecelakaan tersebut adalah ulah perusahaan sendiri karena ingin memperoleh klaim asuransi. Pendapat ini bisa benar dan bisa juga salah, benarnya rata-rata perusahaan ingin mendapatkan hak klaim asuransi yang nilainya tak murah dengan cara yang tidak layak dan penuh rekayasa. Mereka mengalami musibah seolah-olah "murni" kecelakaan, padahal hanya rekayasa bisnis murahan.
Setiap orang tidak pernah menghendaki kecelakaan terus terjadi, tidak hanya bagi pesawat MH17 dan MH370 saja, karena semua penumpang pesawat ingin mendapatkan pelayanan dan keselamatan selama perjalanan mereka.
Tapi, sayang sekali, di antara mereka yang "rendah nurani" nya berusaha "melempar batu sembunyi tangan". Mereka yang melakukan tapi menyebar opini seolah-olah orang lain yang melakukannya demi mendapat legitimasi negara lain bahwa mereka adalah sosok pahlawan. Padahal siasat ini mudah sekali dibaca sebagai siasat basi.
Ini hanya duga-duga, semoga saja bukan sebenarnya sehingga persoalan tidak semakin melebar pada persoalan perang yang melanda pada semua negara dunia. Dan semoga juga bukan persoalan bisnis, karena alangkah tidak terpujinya jika ingin mendapatkan klaim asuransi dengan cara mengorbakan jiwa manusia.
Semoga saja dengan diketemukannya "black box" akan diketahui secara pasti apa yang sebenarnya terjadi dan terkuat secara akurat faktor kejatuhan dan siapa pelaku sebenarnya. Dan semoga saja rekaman black box tidak direkayasa demi sebuah rekayasa politik semata.
Dan semoga keluarga korban MH17 mendapatkan ketabahan dalam setiap ujian dan musibah.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H