Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Kontekstual Materi Seni Lukis Pada Anak Tuna Grahita

13 Agustus 2014   07:23 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:41 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan dalam pembelajaran tematik, satu tema akan berkaitan dengan banyak materi yang dikombinasikan menjadi satu kesatuan yang utuh. Anak tidak hanya belajar secara parsial tapi lebih dari itu anak diarahkan mempelajari sesuatu secara utuh atau komprehensif.

3. Anak tidak mudah jenuh (bosan) karena aktifitas belajarnya tidak terfokus pada satu obyek saja.

Pada dasarnya sifat anak-anak akan mudah jenuh dan bosan dalam belajar. Sehingga banyak anak yang mengeluh tatkala guru asyik-asyik menjelaskan pelajaran. Dan lebih dari itu ada di antara anak-anak ini yang biasanya bermain sendiri atau sibuk mengobrol dengan kawannya karena enggan memperhatikan. Tentu saja karena model pembelajaran yang membosankan dan bersifat satu arah. Guru menceramahi dan siswa mendengarkan.

14078639501251566460
14078639501251566460
Anak tuna ganda (daksa dan grahita) yg tengah asik membuat gambar daun dengan motif daun singkong (doc.pribadi)

Tapi dalam pembelajaran kontekstual, anak justru lebih aktif dan kreatif menemukan hal-hal yang baru dan mempelajari suatu obyek secara lebih nyata dan mendalam dan dengan cara yang menyenangkan.

Karena mudahnya pembelajaran ini, ada di antara mereka yang justru tertarik dan ingin melakukan hal yang sama berulang kali karena merasa model pembelajarannya lebih baik dari biasanya.

4. Pembelajaran kontekstual memberikan pengetahuan lebih

Kelemahan pada pembelajaran yang terpusat pada guru biasanya anak-anak akan mudah sekali merasa bosan dan pengetahuannya tidak berkembang. Apalagi saat ini pada kurikulum 2013 sepertinya para siswa diarahkan belajar mandiri dengan media yang beraneka ragam. Tidak hanya dari segi pengetahuan saja, tapi pendidikan karakter yang baik pun sejatinya menjadi tujuan utama dalam proses pendidikan.

Sekelumit penggunaan model pembelaran kontekstual ini bisa jadi berbeda dengan cara yang satu dengan yang lainnya tergantung materi apa yang ingin dipelajari. Akan tetapi, meskipun ada banyak perbedaan yang pasti penggunaan model pembelajaran ini akan sangat membantu mengembangkan kemampuan kognitif, afektif dan juga psikomotorik anak karena anak secara langsung mempraktekkan apa yang tengah dipelajarinya secara nyata.

Selain itu, seberapa besar kemampuan anak menyerap dan mengamalkan ilmunya tentu saja dikembalikan pada kondisi anak secara utuh, boleh jadi anak-anak disabilitas akan berbeda jauh hasilnya dari anak-anak pada umumnya karena terkait kelemahan intelegensi mereka.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun