Bahkan dalam pembelajaran tematik, satu tema akan berkaitan dengan banyak materi yang dikombinasikan menjadi satu kesatuan yang utuh. Anak tidak hanya belajar secara parsial tapi lebih dari itu anak diarahkan mempelajari sesuatu secara utuh atau komprehensif.
3. Anak tidak mudah jenuh (bosan) karena aktifitas belajarnya tidak terfokus pada satu obyek saja.
Pada dasarnya sifat anak-anak akan mudah jenuh dan bosan dalam belajar. Sehingga banyak anak yang mengeluh tatkala guru asyik-asyik menjelaskan pelajaran. Dan lebih dari itu ada di antara anak-anak ini yang biasanya bermain sendiri atau sibuk mengobrol dengan kawannya karena enggan memperhatikan. Tentu saja karena model pembelajaran yang membosankan dan bersifat satu arah. Guru menceramahi dan siswa mendengarkan.
Tapi dalam pembelajaran kontekstual, anak justru lebih aktif dan kreatif menemukan hal-hal yang baru dan mempelajari suatu obyek secara lebih nyata dan mendalam dan dengan cara yang menyenangkan.
Karena mudahnya pembelajaran ini, ada di antara mereka yang justru tertarik dan ingin melakukan hal yang sama berulang kali karena merasa model pembelajarannya lebih baik dari biasanya.
4. Pembelajaran kontekstual memberikan pengetahuan lebih
Kelemahan pada pembelajaran yang terpusat pada guru biasanya anak-anak akan mudah sekali merasa bosan dan pengetahuannya tidak berkembang. Apalagi saat ini pada kurikulum 2013 sepertinya para siswa diarahkan belajar mandiri dengan media yang beraneka ragam. Tidak hanya dari segi pengetahuan saja, tapi pendidikan karakter yang baik pun sejatinya menjadi tujuan utama dalam proses pendidikan.
Sekelumit penggunaan model pembelaran kontekstual ini bisa jadi berbeda dengan cara yang satu dengan yang lainnya tergantung materi apa yang ingin dipelajari. Akan tetapi, meskipun ada banyak perbedaan yang pasti penggunaan model pembelajaran ini akan sangat membantu mengembangkan kemampuan kognitif, afektif dan juga psikomotorik anak karena anak secara langsung mempraktekkan apa yang tengah dipelajarinya secara nyata.
Selain itu, seberapa besar kemampuan anak menyerap dan mengamalkan ilmunya tentu saja dikembalikan pada kondisi anak secara utuh, boleh jadi anak-anak disabilitas akan berbeda jauh hasilnya dari anak-anak pada umumnya karena terkait kelemahan intelegensi mereka.
Salam