Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kue Rum Ball, Kue Kreasi Anak-anak Disabilitas, Mengapa Tidak?

28 Agustus 2014   21:23 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:16 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_355845" align="aligncenter" width="521" caption="Gambar: Anak-anak disabilitas tengah membuat kue rumball (SLBNMetro, doc.pribadi)"][/caption]

Hari ini Kamis, 28 Agustus 2014, seperti hari-hari biasa kami melakukan kegiatan proses pembelajaran di sekolah. Dan seperti biasa, kami selalu memberikan pembelajaran yang berfokus pada kemandirian. Pendidikan yang melibatkan semua unsur tidak hanya kognitif, afektif dan psikomotorik saja namun lebih dari itu benar-benar melibatkan unsur pengalaman hidup yang benar-benar dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

Tidak hanya di sekolah kami, karena saya yakin di sekolah-sekolah lain yang mendidik anak-anak disabilitas tentu saja memiliki kurikulum yang relatif sama atau seragam. Namun demikian, ada sisi lain yang akan berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya. Baik penerapan bentuk ketrampilan yang diberikan juga berkaitan dengan program muatan lokal yang biasanya juga disesuaikan dengan kearifan lokal. Semua diserahkan pada sekolah masing-masing bagaimana mereka meramu kurikulum yang sudah ada agar benar-benar applicable, menghitung tingkat efiensi dan efektifitas dalam pelaksanaannya. Selain itu kira-kira amat dibutuhkan atau tidakkah bagi kehidupan masa depan anak-anak didiknya.

Begitu juga melihat muatan kurikulum bagi anak-anak disabilitas di SLBN Metro khususnya tingkat menengah hampir 80% jam belajarnya digunakan pada pengembangan diri atau bina diri, selebihnya pembelajaran pelajaran umum yang berkaitan dengan hal-hal yang paling dibutuhkan yang anak-anak mampu menyerapnya.

Seperti halnya kegiatan pengembangan diri berupa tata boga, setiap pekan kami menyelenggarakan kegiatan tata boga dengan mempelajarai tentang beraneka masakan  dan kue-kue yang masih setaraf dengan kemampuan anak didik. Tak membutuhkan biaya mahal, dan tidak terlalu rumit dalam membuatnya.

[caption id="attachment_355850" align="aligncenter" width="437" caption="Guru dan siswa disabilitas berfoto bersama (doc.pribadi)"]

14092101991373137011
14092101991373137011
[/caption]

Selain tidak rumit, salah satu program pengembangan diri ini diharapkan bisa bermanfaat bagi masa depan mereka jika hendak dikembangkan tatkala mereka lulus dari sekolah. Mungkin pembelajaran ini pun sepatutnya diajarkan kepada anak-anak yang tidak membutuhkan pendidikan dan layanan khusus karena saat ini bukan hanya teori saja yang mesti diajarkan, tapi menyentuh persoalan pengalaman hidup yang berguna bagi kehidupan mereka selanjutnya.

[caption id="attachment_355854" align="aligncenter" width="464" caption="Kue Rumball karya anak-anak disabilitas dipasarkan di area sekolah (doc.pribadi)"]

14092103861502049922
14092103861502049922
[/caption]

Seperti biasa, dibawah asuhan guru tata boga, Ruby Sastaviona, S.Pd, dan dibantu Riska Widyawati, S.Pd. mereka membimbing anak-anak disabilitas dengan ketrampilan membuat kue. Pada kesempatan ini kue yang dibuat adalah kue Rum Ball, karena berbentu seperti bola dengan beraroma ruum. Kue yang dibuat dari bahan biskut dan dipadukan dengan coklat.

Adapun bahan-bahannya adalah :


  • Biskuit
  • Susu coklat kental
  • Coklat batangan
  • Mesis
  • Rum (pengharum alami)


Cara membuatnya:


  • Cara membuatnya adalah dua bungkus sedang (menyesuaikan) biskuit ditumbuk sampai halus dan dicampur dengan setengah kaleng susu coklat kental hingga benar-benar kalis. Jumlah adonan yang dibuat menyesuaikan kebutuhan. Untuk adonan dua bungkus kue marie biasanya setengah kaleng susu sudah cukup.

  • Kemudian adonan yang sudah kalis tersebut dibuat bulatan-bulan seperti bola dan bulatan yang sudah jadi dilumuri dengan meses dengan cara diglindingkan pada permukaan meses dalam sebuah wadah hingga merata.

  • Setelah bulatan kue tadi sudah jadi kemudian siapkan loyang untuk meletakkan kue yang siap dihiasi coklat putih sebagai pemanis penampilan. Mulanya letakkan bulatan kue tersebut pada kertas kue (cup), kemudian dilumuri coklat putih yang sudah dicairkan terlebih dahulu dengan motif garis-garis atau bunga tergantung selera. Setelah cukup sesuai keinginan bisa dimasukkan ke dalam kulkas agar adonan kue benar-benar mengeras.
  • Adonan bulatan yang sudah siap dimasukkan ke dalam kulkas kira-kira 5 menit hingga adonan mengeras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun