Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Mengajarkan Anak Mencintai Buah dan Makanan Tradisional Ala Saya

21 September 2014   16:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:02 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena selama ini memang usaha menjaga warisan leluhur ini hanya sebatas wacana, teori dan hanya bentuk riak-riak proyek yang jarang diaplikasikan. Contoh sederhananya ketika hari ini kita berbicara makanan tradisional, tapi di meja makan kita yang ada adalah makana import, makanan siap saji dan tentu saja bukan dari tanah air sendiri.

Secara tidak langsung, dengan gaya hidup yang berbeda ini tentu akan menunjukkan bahwa kita belum sebenar-benarnya mencintai warisan leluhur kita. Kita hanya berteori tapi miskin aplikasi. Jangankan kita membeli jeruk lokal, di rumah kita justru jeruk-jeruk impor yang dihidangkan. Apakah bukan sesuatu yang ironi?

Bagi kami, dan tentu saja keluarga Indonesia, tak cukuplah hanya berteori dan berbicara tentang makanan tradisional, jika kita tidak benar-benar mengajarkan anak-anak kita untuk mencintai makanan tersebut dan membiasakan diri menikmatinya meskipun ada makanan lain yang lebih mahal.

[caption id="attachment_360557" align="aligncenter" width="490" caption="Ubi talas yang kami tanam di pekarang rumah ( doc. pribadi)"]

1411267529414293408
1411267529414293408
[/caption]

Mudah-mudahan, kecintaan produk lokal benar-benar menjadi tradisi yang tentu saja luhur, kita belajar mencintai apa yang tanah air kita miliki agar ketersediaan makanan tradisional tetap terjaga dan tidak tergerus oleh makanan import.

Salam damai dan selamat berhari libur!

Metro, 21/9/2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun