Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyanyian Sukma

15 Desember 2014   23:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:15 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Segurat wajah melewati malam berkelebat

Senyum simpul menawan kalbu mengikat

sajak-sajak rindu memasung jiwa erat-erat

bergerak lambat memukau ruh sifat sekarat

___

Indah dikata tak jua rupa menikam sukma

mengiris senja mengulum nestapa durja

kungkung jiwa tak lepas segera tanpa asa

birahi hilang, lenyap tak wujud rupa pula

___

ironi cinta butakan mata pun rupa jiwa

belenggu cinta lepas ternoda hilang sengsara

jerat nikmat sekarat umpat ujung pemikat rasa

gagal satukan cinta simpul indah harmoni cinta

___

alangkah buta mata ini menelan rasa

salah berucap lepas kendali hentakkan jiwa

sesal mengapa cinta tumbuh tanpa bersekat

ironi hidup bentang nikmat lezat terlaknat

_____

@sudutkota, 15/12/2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun