Jadi kalau kita kaji kembali tentang paham Ekasila ( gotong royong) dengan nilai keagamaan/ketuhanan apakah paham ini saling bertentangan? Tentu jawabannya adalah tidak.
Konsepsi Gotong Royong, seperti saat gagasan ini pertama kali diungkapkan, tentunya nilai-nilai yang terkandung di dalamnya ialah nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai yang membawa selamatnya manusia. Termasuk membawa selamatnya manusia dari exploitation de l’homme par l’homme (eksploitasi manusia atas manusia), membawa selamatnya manusia dari permasalahan ekonomi dan penindasan lainnya. Itulah Gotong Royong yang murni, yang sesuai dengan nilainya yaitu masayarakat yang adil dan makmur. Seperti yang ditulis oleh BungKarno pada sebuah artikel berjudul “Mencapai Indonesia Merdeka”.
“maksud pergerakan kita haruslah: suatu masyarakat yang adil dan makmur, yang tidak ada tindasan dan hisapan, yang tidak ada kapitalisme dan imprealisme.”
Gotong royong mengingatkan kita pada suatu nilai yang disebut Hablumminannas ( hubungan antar manusia). Ada perkataan yang berkata bahwa puncak dari ketuhanan adalah kemanusiaan. Dalam nilai gotong royong tentu mengajarkan nilai kemanusiaan. Kemanusiaan mengajarkan kita tentang cinta kasih yang merupakan salah satu sifat Tuhan. Jadi, paham Ekasila sebenarnya tidak bertentangan dengan nilai ketuhanan apabila kita telaah lebih jauh tentang maksud dan esensi Ekasila itu sendiri.
Melihat keputusan pemerintah yang meminta DPR untuk menunda pembahasan RUU HIP di tengah banyaknya aksi penolakan terhadap RUU HIP merupakan sebuah keputusan yang tepat. Dilain sisi DPR yang menggagas RUU ini harus bisa membuka komunikasi dengan pihak yang kontra terhadap RUU ini guna menemukan jalan tengah untuk menyelesaikan polemik yang terjadi saat ini. Namun, kita sebagai generasi muda juga harus peka terhadap banyak isu yang ada di negeri ini. Jangan kita hanya fokus terhadap satu dua isu saja. Dan yang terpenting jangan sampai kita terkecoh dengan drama pertarungan politik yang sering terjadi di negeri ini.
Referensi:
https://m.mediaindonesia.com/read/detail/321964-soekarno-trisila-dan-pancasila
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H