Mohon tunggu...
Malfalia Marshaniswa
Malfalia Marshaniswa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis adalah hobi

Selanjutnya

Tutup

Trip

Mengejar Ilmu Sampai Desa Sumberrejo

24 Juni 2023   11:25 Diperbarui: 24 Juni 2023   11:34 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Kerajinan Bambu Pak Rohmad (Sumber: Dokumentasi)

"Eh nggak boleh nyerah, ayo coba lagi," jawabnya yang mencoba menyemangatiku.

Dengan sabarnya, beliau mengajariku dari awal hingga akhirnya aku bisa menyelesaikan satu lembar anyaman. Tetapi tidak hanya sampai situ kefrustrasianku, pola ketiga ini tidak kalah memusingkan.

Kalian lihat saja, kalau dilihat memang sangat indah, tetapi saat mencoba membuat itu sangat memusingkan. Dari tahap awal harus membuat bangun segi enam, harus ada bangun segitiganya juga, hingga ada teknik mengunci. Tetapi, dengan sabarnya lagi, ibu mengajariku pola ketiga dari awal. Kalau boleh memberikan testimoni, kesabaran ibunya sungguh luar biasa luas. Kali ini hasil tutor dari ibu tidak membuat kecewa. Meskipun masih banyak salah, tetapi aku tidak menyerah. Ternyata temanku yang tadi saling ejek itu kesulitan dengan pola ketiga ini. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, aku ejek lagi dia. Kalian tenang aja, tidak ada hard feeling di antara kami dengan ejek-ejakan itu kok.

Setelah menyelesaikan pola ketiga, aku merasa punggungku sangat sakit. Aku langsung berdiri dan meregangkan badanku dan rasanya luar biasa sekali. Aku terkejut saat melihat jam, ternyata kami sudah menganyam selama dua jam setengah.

"Pantas saja penyakit jomponya datang, udah duduk selama itu," celetukku.

Selesai meregangkan badan, aku kembali memakan hidangan yang disuguhkan tadi. For your information, opak yang disuguhkan sangat enak. Sempat terpikir olehku dan temanku untuk membungkusnya diam-diam, agak kriminal ya. Kami beristirahat sebentar sebelum lanjut beberes hasil anyaman dan bahan-bahan yang digunakan tadi. Jam sudah menunjukkan pukul 17.15 WIB, kami berdiskusi dan sepakat untuk pulang setelah beberes karena sebentar lagi malam dan kami masih memiliki tugas yang menumpuk.

Mengobrol dengan Bapak Rohmad (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Mengobrol dengan Bapak Rohmad (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Selesai beberes, kami mengobrol sebentar dengan Pak Rohmad karena ternyata kami selesai pada pukul 17.20 WIB yang artinya waktu maghrib sebentar lagi akan datang. Karena takut terjadi sesuatu di jalan, kami mengulur waktu pulang sebentar hingga setelah magrib. Di luar ekspektasi lagi, saat sedang asyik mengobrol, ibu membawa keluar satu ceting nasi dari dapur dilanjut dengan lauk pauknya. Kami semakin merasa sungkan, tetapi juga senang.

"Mas, Mbak, ayo makan dulu. Maaf ya sederhana banget, ini ikan ambil dari kolam di belakang rumah," ujarnya sambil membawa lauk pauk.

Dalam hatiku, "Ya Allah, Bu. Sederhana gini juga kami udah ngerepotin banget."

Nasi dan Lauk Pauk yang Dihidangkan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Nasi dan Lauk Pauk yang Dihidangkan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun