Mohon tunggu...
muhammad ilhamnurulillah
muhammad ilhamnurulillah Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

istilah kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Idealis tapi Tidak Ideologis

28 Februari 2024   09:52 Diperbarui: 28 Februari 2024   09:59 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kaca sosial ideologis di artikan sebagai suatu sistem keseluruhan yang mengatur tatanan sosial dalam kelompok bermasyarakat istilah ideologis seringkali dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial bahwa banyak para ahli yang melihat ketidakjelasan ini berawal dari rumitnya konflik ideologi itu sendiri. Ideologi dalam pengertian yang paling umum dan paling dasar biasanya diartikan sebagai sistem nilai ide moralitas interpretasi dunia terhadap dunia nyata. 

Menurut Antonio Gramsci, ideologi lebih dari sekedar ide atau sistem ideologi merupakan sebuah kesusahan yang bersifat psikologis artinya ideologi dapat mengatur manusia dan memberikan tempat bagi manusia untuk bergerak mendapatkan kesadaran akan potensi mereka untuk berjuang sesuai apa yang sudah dicita-citakan.

Di dalam buku sejarah ideologi dunia dijelaskan terdapat tiga dimensi ideologi. Pertama, dimensi realitas dimensi realitas adalah kemampuan ideologi untuk mencerminkan sebuah realitas dari nilai nilai yang hidup dan berkembang di masyarakat sehingga masyarakat akan merasakan mempunyai ideologi seperti padahal nya orang Jawa memiliki sebuah ideologi yang bersifat santun lembut dan luas.

Kedua, dimensi idealisme merupakan dasar ideologi yang terkandung dalam nilai-nilai ideologi itu sendiri seperti pada contoh prinsip dari ideologi komunis menjunjung tinggi sama rasa dan sama rata sehingga seseorang yang menganut ideologi komunis akan berpandangan bahwa kesetaraan merupakan solusi untuk mengeluarkan masyarakat dari cengkraman kekuasaan kekuasaan yang tidak bertanggung jawab. 

Ketiga, dimensi fleksibelitas di mana dimensi ini menjelaskan bahwa kemampuan ideologi bukan saja untuk melandasi dan meneropong perubahan atas perbaharuan masyarakat tapi juga sekaligus untuk menyesuaikan diri dengan perubahan perubahan yang ada di dalamnya.

Epilog

Semoga kata yang berbaris membentuk sebuah kalimat yang tersusun menjadi sebuah tulisan guna memantik pikiran untuk kembali dibedah di dalam ruang-ruang diskusi bahwa harus kita pahami terlebih dahulu tentang mana yang lebih dahulu antara ideologis dan idealis. Idealis sudah terlalu banyak didefinisikan sebagai sebuah barang yang kaku padahal dia hidup di tengah tengah dinamisasi dan pramatisasi. Kemudian tidak bermaksud mengkhianati esensi dari sebuah idealisme karena sebuah hemat mengatakan dahulukan lah ideologis bedah dan ulas lebih dalam tentang apa itu ideologi Karena seseorang yang memiliki ideologi layak disebut sang idealis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun